Dark/Light Mode

Batik dan Kopi Indonesia Kini Ngetop Di Helsinki

Rabu, 28 Agustus 2019 13:50 WIB
Dubes RI untuk Finlandia dan Estonia, Wiwiek Setyawati Firman mencicipi kopi Nusantara. (Foto : Kartika Sari/Rakyat Merdeka).
Dubes RI untuk Finlandia dan Estonia, Wiwiek Setyawati Firman mencicipi kopi Nusantara. (Foto : Kartika Sari/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Dubes Wiwiek Setyawati Firman sangat antusias mengenalkan Indonesia ke masyarakat Finlandia. Mengenalkan batik dan kopi melalui sejumlah event dan pameran, kini batik dan kopi jadi amat terkenal di Finlandia. Wiwiek juga pernah mengajak sejumlah wartawan Finlandia ke Indonesia. Mereka diajak blusukan ke hutan-hutan Kalimantan.

Mereka amat tertarik dengan isu-isu lingkungan, hutan lestari dan binatang dilindungi. Di Finlandia, pepohonan dipelihara dengan amat bertanggung jawab. Bahkan pohon di depan rumah saja dilarang ditebang tanpa izin pemerintah.

Bagaimana kesan Ibu selama menjabat di sini? Apa yang diperkenalkan Indonesia untuk Finlandia dan sebaliknya?
Promosi kopi, batik dan kain-kain Indonesia sebelumnya tidak pernah ada. Jadi, sejak saya bertugas di sini, kita melakukan eye opener untuk masyarakat Finlandia. Antara lain, pertama kali Indonesia ikut promosi batik di Nordic Travel Fair, pameran terbesar di Nordic. Itu adalah pameran pariwisata, tetapi kita ikut mengenalkan budaya Indonesia di sana. Saat promosi pariwisata, yang juga harus dijual bagaimana nilai kemasyarakatannya, budayanya. Elemen-elemen ini penting untuk membuat orang tertarik datang ke Indonesia.

Sayangnya, kita belum bisa masuk ke Nordic Fashion Week. Kenapa? Peserta pameran di Nordic Fashion Week adalah perusahaan yang sudah memenuhi standar lingkungan, pengelolaan bahan kimia sampai ke pengolahan limbahnya. Sedangkan industri kain tradisional Indonesia, produksinya belum memenuhi standar sustainable industry. Finlandia adalah negara pertama di Nordic yang menerapkan ini. Sehingga kalau ikut, harus jelas alur produksi sampai pembuangan limbahnya. Industri kita sebenarnya sudah mulai ke arah itu. Namun, butuh waktu dan proses menyeluruh untuk mendapatkan data baku industri di daerah-daerah Indonesia.

Batik sekarang populer ya di Finlandia?
Respons masyarakat Finlandia terhadap barang-barang produk Indonesia itu sangat baik sekali. Saat promosi batik, ada satu perusahaan Finlandia yang memesan sampai seribu pieces, tapi desainer kita nggak mampu memenuhi pesanan karena yang diminta batik tulis. Bahkan perusahaan Elisa, provider telekomunikasi di Finlandia, memesan seragam batik untuk level pimpinan-pimpinannya.

Baca juga : Awal 2020, Erdogan Kunjungi Indonesia

Saat acara diplomatic reception, banyak diplomat yang memakai baju batik. Dan saat disuguhkan fashion show, Menteri Finlandia urusan Uni Eropa, matanya sampai tidak berkedip melihat songket. Dia sangat tertarik sekali dengan kain songket hasil karya desainer asal Palembang, Zainal Arifin.

Bagaimana para diplomat itu mendapatkan batik?
Mereka ada yang beli sendiri, ada juga yang tanya ke saya, apakah KBRI jualan batik? Saya jawab, oh nggak. KBRI nggak boleh jualan. Akhirnya ada yang saya kasih secara pribadi, misalnya beberapa teman staf ahli menteri di Finlandia. Mereka senang sekali, sampai dipakai beberapa kali. Itu menunjukkan dia sangat mengapresiasi budaya Indonesia yang sangat kaya. Sehingga sayang sekali kalau kita tidak berbuat apa-apa untuk promosi.

Kabarnya, mereka juga menyukai kopi Indonesia…
Oh, iya betul mereka sangat suka sekali kopi dari Indonesia. Ada hampir 20 roasters kopi Indonesia masuk ke sini. Tapi sayangnya, mereka beli dari pihak ketiga, di Belanda atau Inggris. Yang paling banyak Kopi Gayo Aceh, dari Sumatera ada Mandailing, Simalungun dan Semendo Pagar Alam. Juga Kopi Puntang Jawa Barat dan Bajawa dari Flores. Kopi-kopi ini masuk ke supermarket paling mahal di Finlandia.

Kopi Indonesia termasuk kopi mahal di sini. Kopi Aceh Gayo, misalnya, saya cek ke kawan saya dijual free on board sekitar 5,8 dolar AS per kilo, di sini harganya 56 euro. Saya ingin kopi Papua masuk ke sini, karena pasti disukai. Tapi mungkin produksinya masih sedikit.

Berarti potensi kopi Indonesia masuk Finlandia sangat besar ya?
Penduduk Finlandia hanya 5,5 juta orang, tapi konsumsi kopinya 12 kg per tahun atau yang tertinggi di dunia. Sebaiknya kita tidak hanya melihat Finlandia, tetapi juga ini bagian dari negara-negara Nordic. Dan interaksi di antara negara Nordic itu sangat baik, erat dan intensif. Jadi, kalau kopi kita masuk ke Finlandia, dampaknya akan menyebar kemana-mana.

Baca juga : Beras Hitam Indonesia Dilirik Amerika

Dalam hal ini, sebaiknya kita tidak sekedar melihat promosi kopi, tapi harus dijadikan ajang promosi wisata. Program promosi kopi, batik dan songket, itu ditujukan dalam rangka mendongkrak turis ke Indonesia.

Tentang wartawan Finlandia yang diajak ke Indonesia, bagaimana kesan mereka?
Bulan Maret 2019, ada 8 wartawan Finlandia saya ajak ke Indonesia. Dan mereka marah-marah karena merasa waktu kunjungannya terlalu sebentar. Buat kami, membawa mereka selama 7 hari itu biayanya cukup besar. Tidak ada direct flight ke Kalimantan, sehingga kami juga mengurus akomodasinya di Jakarta. Banyak di antara mereka yang ingin lebih lama di Indonesia, bahkan datang sendiri ke airline minta extend. Persoalannya tidak semudah itu. Sebab, kami harus bertanggung jawab untuk programnya, sekaligus kenyamanan dan keamanan mereka selama di Indonesia.

Selama di Kalsel, mereka kami ajak ke Kahum, area hutan yang benar-benar asli, hutan lestari yang tidak bisa dimasuki tanpa izin. Untuk mencapainya, dari Banjarmasin naik boat satu jam, lalu naik motor trail. Juga mengunjungi Bakut, tempat konservasi Bekantan. Lalu ke Taman Hutan Rakyat di Lok Sado, yang jaraknya 3 jam dari Banjarmasin. Selama di sana mereka senang, tidak mengharapkan kemewahan, tetapi justru keaslian.

Mereka melihat kehidupan suku Dayak Meratus. Ada acara ritual adat sampai pukul 12 malam. Saat pukul 22.00, petugas kehutanan menyarankan wartawan Finlandia untuk pulang agar tidak terlalu kelelahan untuk program esok hari. Tetapi mereka malah menikmati kegiatan itu sampai selesai. Padahal, yang disuguhkan hanya makanan rebusan. Kacang, jagung, singkong dan kopi.

Mengapa Ibu punya perhatian khusus ke Kalimantan Selatan?
Kalimantan Selatan termasuk wilayah yang nyaris tidak pernah dipromosikan di luar negeri. Selama ini yang sering dipromosikan Bali, Yogya, Solo, Lombok dan Labuan Bajo. Itu juga baik, untuk menarik turis. Tapi saya melihat perlu adanya suatu keadilan yang merata untuk provinsi lainnya. Saya tertarik Kalimantan Selatan karena program pemerintah daerahnya adalah Revolusi Hijau. Di tiap tingkatan sekolah sampai universitas, diharuskan melakukan gerakan menanam.

Baca juga : Lantunan Angklung Dokter Indonesia Tarik Perhatian Warga Stockholm

Bagaimana dengan Estonia. Dari negara kecil ini, apa yang menarik dipelajari untuk Indonesia?
Saat ini kita memiliki Konsul Kehormatan di Estonia. Sri Sultan sempat datang ke travel fair di Finlandia, dan dampaknya banyak orang Estonia ingin berkunjung ke Yogyakarta. Dalam waktu dekat nanti, akan ada satu grup, sekitar 60-an orang berkunjung ke sana, dan dikoordinir oleh perusahaan travel di Estonia. Ada juga yang ingin ke Kalimantan.

Keunggulan Estonia adalah di bidang teknologi. Salah satu teknologinya, bisa mendeteksi orang-orang asing di luar imigrasi check point, melalui deteksi roaming telepon. Banyak sekali daerah di Indonesia, terutama di perbatasan, tapi tidak ada check point-nya. Nah teknologi ini mungkin bisa dipelajari sehingga orang asing yang masuk ke Indonesia tanpa izin, bisa terdeteksi.

Hal lain, di Estonia semua pelayanan pemerintahan dilakukan secara digital. Kecuali perceraian, perkawinan dan pembelian aset, itu dilayani orang. Tidak ada pembayaran dengan uang. Teknologi Skype yang sudah dikenal dunia itu berasal dari Estonia. Kita bisa banyak belajar dari mereka, apalagi mereka sangat baik dan membuka diri. Tiap kali ada delegasi Indonesia datang, pihak Kementerian Luar Negeri-nya sangat membantu. Jumlah WNI di Estonia tak sampai 30 orang. Tapi pihak pemerintah dan parlemennya sangat baik.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.