Dark/Light Mode

Pidato Di Depan Investor Singapura

Jokowi Bercanda Soal Pilpres 2024

Kamis, 8 Juni 2023 08:04 WIB
Presiden Jokowi saat menjadi forum Ecosperity Week 2023. (Foto: Instagram Jokowi)
Presiden Jokowi saat menjadi forum Ecosperity Week 2023. (Foto: Instagram Jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Canda Presiden Jokowi soal Pilpres 2024 saat membuka pidato di forum Ecosperity Week 2023 di Singapura, kemarin, mampu bikin hadirin tertawa keras. Canda tersebut juga membuat suasana forum yang awalnya kaku menjadi lebih cair. Setelah itu, barulah Jokowi berpromosi, mengajak para investor dan pebisnis di negeri singa untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 

Jokowi melakukan lawatan ke Singapura, kemarin. Selain untuk menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, kunjungan Jokowi ke negeri Lee Kuan Yew itu, untuk tampil sebagai pembicara di forum Ecosperity Week, yang digelar di Sands Expo & Convention Centre. 

Ecosperity Week adalah forum bisnis terkemuka di Singapura. Acara yang digagas BUMN-nya Singapura, Temasek, ini, dihadiri perwakilan pejabat, akademisi, pebisnis dan investor kelas kakap. Jokowi rupanya ingin memanfaatkan forum ini untuk menarik investor sebanyak-banyaknya. 

Di acara ini, Jokowi berpidato singkat saja, sekitar sepuluh menit. Mantan Wali Kota Solo itu, tampil semi formal dengan kemeja putih dibalut jas warna hitam tanpa dasi, dengan pin presiden tersemat di dada kirinya.  

Gaya pidato Jokowi kali ini menarik perhatian karena menggunakan bahasa Inggris dan diselingi guyonan yang bikin hadirin terbahak. Eks Gubernur DKI Jakarta itu, membuka pidato dengan menyapa pimpinan Temasek dan Temasek Holding yaitu Trust Ho Ching, dan Lim Boon Heng. Setelah itu, dengan mimik yang serius, Jokowi mengaku senang di hari yang indah ini bisa bicara di forum tersebut. Setelah itu, pidato Jokowi tiba-tiba berbelok ke soal Pilpres. 

"Siapa yang akan memenangi pemilihan presiden tahun depan?" tanya Jokowi, yang membuat hadirin tertawa. Setelah jeda beberapa detik, Jokowi buru-buru mengangkat kedua tangannya, sambil meminta maaf.

Baca juga : Jokowi Rayu Investor Singapura Tanam Modal Di IKN, Ini 4 Keunggulannya...

"Ah, maaf, salah pidato. Saya mohon maaf karena kesalahan pidato ini, meski saya tahu Anda semua penasaran soal itu. Maaf," imbuh Jokowi, yang disambut gelak dan tepuk tangan hadirin. 

Setelah suasana mencair, Jokowi barulah memulai pidato terkait promosi investasi prioritas, yakni di bidang transisi energi, infrastruktur hijau, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi menegaskan, siapa pun yang akan menjadi presiden, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan tetap aman. 

"Everything will be fine. Tidak perlu khawatir. Investasi Anda di Indonesia akan aman, begitu pula keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara," ujar Jokowi.

Pidato Jokowi kembali mengundang tawa hadirin saat menyinggung harga hunian yang melonjak tinggi di Singapura. "Nusantara akan menjadi kota nyaman untuk dihuni dan menjalankan bisnis. Saya tahu harga permukiman di sini sudah tinggi, mungkin tinggal di Nusantara bakal menjadi opsi," kata Jokowi, disambut tawa hadirin. 

D forum tersebut, Jokowi mengajak para investor menanamkan modalnya antara lain di pengembangan IKN. Menurut Jokowi, IKN adalah peluang emas bagi para investor.

Jokowi lalu memamerkan kekuatan ekonomi Indonesia. Ia misalnya mengutip survei Edelman Trust Barometer tentang kepercayaan publik dalam melakukan bisnis di Indonesia. Kata Jokowi, Indonesia ada di level yang tinggi, tempat kedua setelah China. Ia juga pamer pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga di level 5 persen di tengah ketidakpastian global. 

Baca juga : Partai Golkar Jadi Kekuatan Penentu, Playmaker Pilpres 2024

Tak hanya itu, ia juga memaparkan inflasi RI terkendali di level 4 persen pada Mei 2023. Tak berhenti sampai di situ, Jokowi pun menyebut neraca dagang Indonesia surplus selama 30 bulan berturut turut. "Tahun lalu, surplus neraca dagang kami 54,5 miliar dolar AS," ungkapnya.

Dengan keadaan seperti itu, Jokowi pun mengajak para investor untuk berbisnis di Indonesia. “Saya sarankan Anda untuk tidak menunggu terlalu lama. Ini adalah kesempatan emas yang sangat menarik di Indonesia dan Anda bisa menjadi bagian di dalamnya,” ajaknya. 

Kepala Negara menekankan, IKN merupakan tempat yang nyaman, baik untuk berbisnis maupun sebagai tempat tinggal. Saat ini, lanjutnya, pembangunan IKN sudah dimulai dengan pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan yang ditargetkan rampung tahun depan. Untuk sektor swasta, pada tahap awal, pemerintah telah menyiapkan 300 paket investasi dengan total nilai 2,6 miliar dolar AS di berbagai bidang seperti perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan bidang lainnya. 

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan komitmen Indonesia dalam pengembangan energi hijau dan industri hijau. Hal tersebut diwujudkan dengan pembangunan persemaian di dua lokasi berbeda di Tanah Air sebagai langkah awal pengembangan Nusantara. 

Selain itu, Jokowi meyakini Indonesia memiliki potensi besar pada energi baru terbarukan mencapai 434 gigawatt dari geotermal, angin, surya, biofuel, dan hidro. Jokowi menyebut Indonesia memiliki 4.400 sungai dengan potensi besar seperti Sungai Kayan di Pulau Kalimantan yang menjadi sumber energi hijau bagi Kawasan Industri Hijau di Kalimantan Utara.

“Ini potensi besar untuk menghasilkan produk hijau dari industri hijau yang saat ini menjadi prioritas di sektor hilirisasi, industri manufaktur panel surya dan baterai, serta industri kendaraan listrik,” tambahnya.

Baca juga : Jokowi Kasih Tebakan, Siapa Yang Bakal Jadi Pemenang Pilpres 2024?

Seperti seorang sales kawakan, Jokowi mengakhiri pidatonya dengan kembali mengajak hadirin bergabung. "Jadi, saya sarankan jangan menunggu terlalu lama. Jangan, hanya duduk dan menonton. Ini peluang emas yang sangat menarik di Indonesia yang anda semua bisa jadi bagian," tutupnya. 

Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing memberikan acungan jempol atas pidato Presiden Jokowi tersebut. Menurut Emrus, candaan Jokowi di awal pidato itu, dalam dunia komunikasi biasa disebut dengan istilah ice breaking. Tujuannya, untuk mencairkan suasana agar suasana yang tegang atau kaku menjadi cair. 

Sudah mafhum bila suasana di forum bisnis kadangkala serius. Karena itu, butuh guyonan untuk mencairkan suasana. Tujuannya agar, ide atau gagasan yang disampaikan pembicara akan lebih masuk dan sampai diterima hadirin. 

Lebih lanjut, Emrus memberikan acungan atas guyonan soal pilpres. Pertama, topik ini memang menarik dan pastinya juga menjadi perhatian para investor. Selain itu, Jokowi menjadikan guyonan ini untuk memastikan bahwa siapa pun presiden nanti, pembangunan di Indonesia termasuk IKN akan tetap aman.

"Ini bukan sembarang guyonan yang gak ada isinya. Lewat guyonan ini, Pak Jokowi ingin memberikan jaminan soal keamanan investasi dan keberlanjutan pembangunan siapa pun presidennya nanti," kata Emrus, saat dikontak, tadi malam. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.