Dark/Light Mode

Sambut Gelaran Indonesia Channel 2023

Peserta BSBI Diharap Jadi Duta Indonesia

Jumat, 11 Agustus 2023 21:52 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah (kiri) dan Direktur Diplomasi Publik Kemlu Yusron B Ambary saat jumpa pers Indonesia Channel 2023 di Ruang Palapa, Kemlu, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023. (Foto Paul Yoanda/Rakyat Merdeka/RM.id)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah (kiri) dan Direktur Diplomasi Publik Kemlu Yusron B Ambary saat jumpa pers Indonesia Channel 2023 di Ruang Palapa, Kemlu, Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023. (Foto Paul Yoanda/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, adalah puncak program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia(BSBI) 2023. Para peserta penerima BSBI 2023, akan tampil pada gelaran Indonesia Channel (Inchan) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Tahun ini merupakan edisi ke-19 sejak program tersebut pertama kali digelar pada 2003 (2020 tidak digelar). Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Teuku Faizasyah mengatakan, BSBI adalah salah satu program unggulan Kemlu. Menurutnya, lewat program itu, anak-anak dari berbagai negara direkatkan dengan Indonesia.

“Hidup bersama komunitas dan mengambil pengalaman terbaik dari kehidupan masyarakat di Indonesia di berbagai lokasi di Tanah Air,” ujar Faizasyah, kepada awak media di Gedung Kemlu, Jakarta, Rabu (9/8).

Mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Kanada itu menambahkan, 45 peserta BSBI telah menjalani program selama sekitar dua bulan, di lima kota di Indonesia. Puncaknya, mereka akan tampil dalam pertunjukan seni dan budaya yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (12/8).

Baca juga : Danone Indonesia Sabet 3 Penghargaan Di Indonesia DEI ESG Award IDEAS 2023

Lebih lanjut, dia berharap, saat kembali ke negaranya masing-masing, para peserta bisa menjadi Teman Indonesia. Juga menjadi Duta Indonesia di negara mereka masing-masing.

“Ini juga sebagai bentuk investasi diplomasi jangka panjang yang kita lakukan, melalui pengenalan budaya Indonesia kepada generasi muda,” jelasnya.

Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kemlu, Yusron B Ambary menambahkan, Inchan digelar untuk memberikan nuansa berbeda bagi para peserta BSBI. Dia bilang, Inchan pertama kali digelar pada 2006. Atau, pada edisi ke-4 Program BSBI. Tadinya, lanjut, Yusron, peserta BSBI yang telah menjalani program, hanya tampil di Kemlu, untuk menunjukkan kemampuannya.

Peserta BSBI Tunisia

Aya Saidi, salah satu peserta program BSBI asal Tunisia mengatakan, sangat senang bisa memperoleh kesempatan mendalami seni tari Indonesia di Sanggar Seni Gubang Art Community Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Melalui program tersebut, dia memperoleh banyak pengalaman. Seperti menari tarian Indonesia, mengenal budaya, dan juga mempelajari Bahasa Indonesia.

Baca juga : BSI Luncurkan Hajj & Umrah Concierge Pertama di Indonesia

“Selain itu, saya juga tertarik dengan keindahan alam dan keramah-tamahan masyarakat Indonesia,” ujar Saidi, yang juga hadir di Kemlu.

Dia mengaku sangat mencintai pengalaman ini. Apalagi, menurutnya, Sanggar Gubang juga luar biasa. Dia menjalin persahabatan, bertemu keluarga baru.

“Kami belajar banyak hal, seperti tarian, budaya, juga bahasa. Ini benar-benar pengalaman luar biasa,” jelasnya.

BSBI 2023 mengangkat tema “Indonesia, Home of Diversity,” yang bertujuan memberikan gambaran bahwa Indonesia merupakan negara kaya akan budaya. Setiap daerah memiliki keberagaman dan keunikan tersendiri yang menjadikan Indonesia rumah bagi berbagai macam budaya daerah.

Baca juga : Perkuat Armada, Garuda Indonesia Datangkan 2 Pesawat Boeing 737-800 NG Bulan Ini

Dalam pembukaan program BSBI Juni lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengajak para peserta BSBI menjadi agen kerja sama dan perdamaian global. Menurut Retno, dunia saat ini sedang menghadapi tantangan yang harus dihadapi bersama. Tidak ada satu pun negara yang sanggup menghadapinya sendirian.

“Indonesia sadar betul pentingnya kerja sama dalam mengatasi tantangan global. Gotong royong bukan hanya kearifan lokal, melainkan juga cara hidup orang Indonesia,” katanya.

Retno mengungkapkan, dalam program ini, para peserta dapat menyaksikan langsung bagaimana semangat gotong royong diterapkan di Indonesia. Dia bilang, semangat gotong royong menjadi panduan Indonesia dalam berhubungan dengan negara lain. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.