Dark/Light Mode

Malaysia Kedodoran Bayar Utang

Kamis, 19 September 2019 08:00 WIB
Malaysia Kedodoran Bayar Utang

RM.id  Rakyat Merdeka - Malaysia belum berhasil lepas dari jeratan utang. Negeri jiran itu bahkan tengah kedodoran untuk melunasinya. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, membuka opsi menjual aset negara. Opsi ini disampaikan Mahathir karena hasil patungan rakyat Malaysia belum mencukupi.

Sistem donasi bernama Tabung Harapan Malaysia itu sudah ditutup pada 14 Januari lalu. Jumlah uang yang terkumpul hanya 202.716.775,10 ringgit, atau sekitar Rp 695,4 miliar. Sementara utang Malaysia mencapai Rp 3.500 triliun. Jumlahnya masih sangat jauh. Makanya, kata Mahathir, kini pe- merintah Malaysia mulai mejajaki penjualan sejumlah aset-aset strategis milik negara. Baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Aset yang akan dijual ini tidak hanya yanga besar-besar. Yang kecil juga bakal dilelang.

“(Meski kecil) tetapi tetap saja jumlah yang terakumulasi akan menjadi besar,” kata Mahathir dalam sebuah wawancara, seperti dilansir The Star, kemarin.

Baca juga : Bantuan Alsintan Kementan Hidupkan Semangat Petani

Mahathir belum dapat merinci aset mana saja yang akan dilego. Sebab, sejauh ini, masih dalam tahap negosiasi. Pemerintah Malaysia sedang berupaya untuk mendapatkan harga terbaik dari aset-aset tersebut. Salah satu aset yang bakal dijual berupa properti. Namun, Mahathir menegaskan, properti yang akan dijual itu tidak termasuk aset yang terletak di Iskandar, Johor.

“Tidak. Karena properti di Johor telah terjual dan uangnya telah dibayarkan bukan kepada kami, tetapi kepada orang yang menjual tanah sehingga bukan yang kami cari,” ujarnya.S Sebelumnya politisi berusia 94 tahun itu juga mengaku hendak menjual pulau hingga lahan-lahan yang masih dikuasai pemerintah. 

Mahathir terus berupaya untuk memulihkan uang yang hilang karena skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Sebab, pemerintah saat ini menanggung beban utang yang cukup besar dari pemerintahan se- belumnya. Selain menjual aset, Mahathir juga telah menunda proyek kereta cepat Kuala Lumpur-Singapura serta proyek lain yang diangkap tidak perlu. Alasannya, yang menjadi prioritas saat ini adalah menekan kesenjangan keuangan dan ekonomi antara ras, daerah perkotaan, dan pedesaan negara bagian.

Baca juga : Dana Desa Kudu Sejahterakan Rakyat

Menurutnya, distribusi kekayaan di Malaysia saat ini tidak merata dan tidak adil. Sehingga sudah saatnya untuk segera diperbaiki. Jika tidak, ia khawatir akan muncul kecemburuan sosial tindakan anarkisme.

“Misalnya, antara perkotaan dan pedesaan, ada perbedaan besar. Kita perlu memperbaikinya,” katanya.

Melunasi utang negara adalah salah satu janji kampanye Mahathir. Perdana Menteri tertua di dunia itu juga mengaku akan berusaha membenahi permasalahan itu sebelum menyerahkan jabatannya kepada Anwar Ibrahim. Namun, dalam pelaksanaannya, melunasi utang sebesar Rp 3.500 triliun itu tidak mudah. Untuk membayar bunganya saja, kata Mahathir, sudah membuat negaranya bangkrut.[SAR]

Baca juga : Jangan Macam-macam, Kendaraan ODOL Bakal Ditindak Tegas

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.