Dark/Light Mode

PM Korsel Minta Jepang Transparan Soal Pembuangan Limbah Nuklir Fukushima

Kamis, 24 Agustus 2023 17:27 WIB
PM Korsel Han Duck-soo saat menyampaikan tanggapannya soal pembuangan limbah radioaktif PLTN Fukushima Daiichi oleh Jepang, Kamis (24/8). (Foto: Yonhap)
PM Korsel Han Duck-soo saat menyampaikan tanggapannya soal pembuangan limbah radioaktif PLTN Fukushima Daiichi oleh Jepang, Kamis (24/8). (Foto: Yonhap)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Korea Selatan (Korsel) Han Duck-soo meminta Jepang tidak menutup-nutupi informasi apa pun, terkait limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, yang dibuang ke Samudera Pasifik mulai hari ini, Kamis (24/8).

Pembuangan limbah nuklir ini, diprediksi memakan waktu hingga lebih dari tiga dekade.

“Pemerintah kami berharap, dan sekali lagi mendesak pemerintah Jepang, untuk mengungkapkan informasi secara transparan dan bertanggung jawab mengenai pembuangan limbah radioaktif yang akan berlanjut sampai 30 tahun ke depan,” kata Han seperti dikutip Yonhap, Kamis (24/8).

Baca juga : Jepang Mulai Buang Limbah Radioaktif PLTN Fukushima Ke Samudera Pasifik

Han menuturkan, masyarakat global sebetulnya tak perlu khawatir berlebihan, jika pembuangan limbah ke laut itu dilaksanakan dengan tepat.

Mengingat keselamatan masyarakat adalah hal yang utama, Han mengatakan, Korsel dan Jepang telah sepakat membentuk hotline ganda sebagai kanal aduan.

Saat ini, PLTN Fukushima Daiichi telah menyimpan lebih dari 1,3 juta ton limbah, yang telah diproses melalui sistem pemurnian khusus (ALPS), sejak tiga reaktornya meleleh karena tsunami yang dipicu gempa bumi dahsyat M9,0 pada tahun 2011.

Baca juga : Pemprov Malut Gandeng Perusahaan Kelola Pertambangan Berkelanjutan

Asal tahu saja, sejak 2013, Korsel telah melarang semua impor produk laut dari delapan prefektur Jepang, di dekat Fukushima. Menyusul kekhawatiran terhadap tingkat radiasi di prefektur tersebut.

Han memastikan, larangan impor produk perikanan dan makanan dari wilayah Fukushima akan tetap berlaku, sampai kekhawatiran masyarakat mereda, Selain itu, pemantauan radiasi terhadap makanan laut impor, juga akan dilakukan secara menyeluruh.

Pada kesempatan yang sama, Han juga mengkritik berita hoax dan hasutan politik, yang menyebut limbah Fukushima mengancam industri perikanan, tanpa dasar ilmiah.

Baca juga : AC Milan Menang Laga Perdana, Pulisic Bersinar

“Masyarakat harus percaya pada pemerintah dan ilmu pengetahuan, dalam pandangan jangka panjang,” ucap Han.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.