Dark/Light Mode

Kini, Prabowo Disanjung Amerika

Sabtu, 26 Agustus 2023 08:31 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd J Austin, di Pentagon, Kamis (24/8). (Foto: Instagram Prabowo)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd J Austin, di Pentagon, Kamis (24/8). (Foto: Instagram Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sikap Amerika Serikat terhadap Prabowo Subianto sudah berubah. Dulu, Amerika begitu anti, sampai melarang Ketua Umum Partai Gerindra itu, masuk negeri Paman Sam tersebut. Namun, kini, setelah Prabowo sukses sebagai Menteri Pertahanan dan membeli 24 unit pesawat tempur F-15EX baru dari Amerika, mereka berubah menjadi menyanjung.

Sanjungan itu, disampaikan Menteri Pertahanan Amerika, Lloyd J Austin, usai melakukan pertemuan bilateral dengan Prabowo, di Pentagon, Kamis (24/8). Momen pertemuan itu, dibagikan Prabowo di akun Instagramnya, @prabowo, kemarin.

Ada tujuh foto yang diunggah Prabowo. Diawali saat keduanya foto bersama dengan jajaran pasukan yang turut menyambut kunjungan Prabowo. Kemudian, saat berjalan beriringan di dalam Pentagon. Selanjutnya, saat Prabowo memberikan salam kepada sejumlah pejabat di Pentagon. Lalu, saat Prabowo dan Austin melakukan pertemuan bilateral. Yang terakhir, saat Austin mengantar Prabowo ke mobil.

Lawatan Prabowo ini untuk membahas sejumlah kerja sama yang menghasilkan beberapa kesepakatan. Antara lain untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Amerika. 

“Sekali lagi terima kasih atas sambutan luar biasa yang diberikan kepada saya. Mari kita berupaya meningkatkan dan memperkuat persahabatan dan kerja sama antara AS dan Indonesia,” kata Prabowo.

Baca juga : Borong 24 Helikopter, Prabowo Disambut Menhan AS Di Pentagon

Mantan Danjen Kopassus itu juga berterima kasih kepada Pemerintah Amerika karena sudah memberikan beasiswa kepada Taruna TNI untuk melanjutkan studi di lembaga bergengsi di AS. “Terima kasih telah mewujudkan hal ini. Para pemuda dan pemudi kami, para Kadet telah diterima di akademi angkatan bersenjata Amerika Serikat. Ini merupakan sejarah pertama dan saya sangat bangga,” ungkap Prabowo.     

Capres Partai Gerindra ini berharap, hubungan baik di bidang pertahanan ini, akan terus berlanjut dan semakin berkembang. "Tentunya dengan rasa saling menghormati dan percaya untuk kepentingan nasional kita masing-masing," jelas Prabowo. 

Sebelumnya, Prabowo telah memborong 24 unit pesawat tempur F-15EX baru dari Amerika. Pembelian ini diumumkan Prabowo di akun Instagramnya, Selasa (22/8) pagi. Penandatanganan itu dilakukan di The Boeing Company, St. Louis, Missouri.

Dalam unggahan itu, Prabowo turut menyaksikan penandatanganan MoU tersebut. Ia juga sempat menengok unit pesawat tempur tersebut di kantor Boeing.

Austin juga mengunggah momen pertemuan itu di akun Twitter @SecDef. Di sinilah Austin menyanjung Prabowo.

Baca juga : Budiman Dukung Prabowo, Bagaimana Nasib Bukit Algoritma?

“Senang rasanya hari ini bertemu dengan Menteri @Prabowo dan mendiskusikan bagaimana Amerika Serikat dan Indonesia meningkatkan hubungan pertahanan,” tulisnya.

Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra mengatakan, disetujuinya pembelian 24 unit jet tempur F-15EX oleh Amerika berkat diplomasi yang dilakukan Prabowo. "Ini pesawat gres, baru. Membeli pesawat canggih ini tidak mudah,” terang Herindra, dalam Podcast “Defence Advocate” yang dikirimkan Biro Humas Setjen Kemenhan, kemarin. 

Herindra menyatakan, hal ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Amerika percaya dengan kepemimpinan Prabowo di Kemenhan. "Mungkin kalau tanpa Pak Menhan, belum tentu bisa secepat itu,” imbuhnya.

Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan sambutan Amerika menjadi bukti bahwa semua tuduhan masa lalu terhadap Prabowo tidak benar. "Komitmen beliau terhadap demokrasi terbukti sangat kuat. Beliau berhasil membangun dialog dan kedekatan yang sama dengan semua negara, baik AS maupun China, bahkan Rusia," tekan Dahnil, kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Sikap Amerika pada Prabowo saat ini, kontras dengan era awal reformasi. Pada tahun 2000, Prabowo pernah ditolak masuk ke Amerika. Saat itu, Prabowo ingin menghadiri wisuda anaknya, Ragowo Hediprasetyo (Didit Hediprasetyo), yang kuliah di salah satu universitas di Boston, Amerika. 

Baca juga : Budiman Pro-Prabowo, Banteng Bereaksi Keras

Dalam wawancara dengan kantor berita Reuters, Prabowo mengatakan, ia masih ditolak masuk ke Amerika pada 2012. Sumber Reuters menyebut, penolakan terhadap Prabowo terkait dugaan kerusuhan Mei 1998 dan penculikan aktivis mahasiswa. Namun, Prabowo membantah semua tuduhan itu.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Sabtu (26/8), dengan judul “Kini, Prabowo Disanjung Amerika”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.