Dark/Light Mode

Berupaya Keras Damaikan Konflik

RI Sudah Lakukan 145 Pedekate Ke Myanmar

Kamis, 7 September 2023 05:45 WIB
Presiden Jokowi memimpin Sesi Retreat KTT ke-43 ASEAN, fokus pada implementasi Five-Point Consensus untuk Myanmar dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific AOIP, di Jakarta. (Foto X Kemlu_RI)
Presiden Jokowi memimpin Sesi Retreat KTT ke-43 ASEAN, fokus pada implementasi Five-Point Consensus untuk Myanmar dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific AOIP, di Jakarta. (Foto X Kemlu_RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Krisis Myanmar tak kunjung usai. Namun para pemimpin negara anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) mengapresiasi upaya Indonesia, dalam penyelesaian konflik di negara berjuluk Tanah Emas itu.

Hingga saat ini, tak ada kemajuan dalam implementasi Konsensus Lima Poin (5PC atau Five-Point Consensus). Pedoman utama ASEAN untuk membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya.

Konsensus itu disepakati di Jakarta pada 24 April 2021, kurang dari dua bulan setelah junta militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintahan sipil pimpinan Aung San Suu Kyi. Ketika konsensus itu disepakati, ASEAN diketuai Brunei Darussalam.

Baca juga : Munas Dan Konbes NU Bahas 7 Persoalan Mendesak Bangsa

Lima poin konsensus dimaksud itu adalah pengiriman bantuan kemanusiaan, penghentian kekerasan, diselenggarakannya dialog inklusif, pembentukan utusan khusus, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, dalam sesi retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta pada Selasa (5/9), para Pemimpin ASEAN mengevaluasi implementasi 5PC, sesuai mandat KTT 40 dan 41 di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja.

Kesimpulannya, tidak ada kemajuan signifikan dalam implementasinya. Semua pemimpin memahami situasi yang sangat pelik, sulit, dan tidak mudah diselesaikan.

Baca juga : Layanan Publik Di DKI Diklaim Nggak Kendor

“Semua pemimpin tadi sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Indonesia,” kata Retno.

Presiden Jokowi, lanjutnya, menyampaikan bahwa dalam sembilan bulan terakhir, Indonesia telah melakukan 145 pedekate alias pendekatan terhadap Myanmar yang juga disebut Burma itu.

“Ini adalah pendekatan yang paling banyak dan paling intensif yang pernah dilakukan ASEAN,” ungkap eks Duta Besar RI untuk Belanda itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.