Dark/Light Mode

Jelang Israel Invasi Gaza, Alhamdulillah, 4 WNI Dari Tepi Barat Tiba Di Jakarta

Senin, 16 Oktober 2023 06:19 WIB
Tentara Israel menggempur Kota Gaza, Palestina, di wilayah perbatasan, Rabu (11/10/2023). (Foto AFP Jack Guez)
Tentara Israel menggempur Kota Gaza, Palestina, di wilayah perbatasan, Rabu (11/10/2023). (Foto AFP Jack Guez)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebanyak 4 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari wilayah Tepi Barat dan sekitarnya telah tiba di Jakarta dengan selamat, Minggu (15/10/2023).

Evakuasi dilakukan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman, Yordania. Menurut Direktur PelindunganWNI Kemlu Judha Nugraha, melalui koordinasi intensif Kemlu dan KBRI Amman, 4 WNI telah berhasil dievakuasi dari beberapa titik di Israel menuju Yordania, sebelum terbang ke Jakarta.

“Proses evakuasi dilakukan sejak 13 Oktober melalui jalur darat dari Safe House di Yerusalem melalui Jordan River Border menuju Amman,” terang Judha.

Kemlu mencatat, ada 136 WNI masih berada di wilayah Tepi Barat dan sekitarnya. Para WNI tersebut memilih tinggal di lokasi masing-masing. Sementara, Pemerintah Indonesia masih terus mengupayakan evakuasi 10 WNI dari wilayah Jalur Gaza. Kemlu memastikan, tidak ada WNI yg menjadi korban hingga saat ini.

Baca juga : Jelang HUT ke-78 TNI, Kasum Wakili Panglima Pimpin Ziarah Di TMP Kalibata

“Kerawanan situasi keamanan membuat proses evakuasi WNI dari Jalur Gaza harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan dengan berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait,” tuturnya.

Seperti diketahui, Israel tengah bersiap menginvasi Gaza. Masyarakat sipil diminta mengungsi ke wilayah selatan sebelum tentara Israel melakukan serangan darat di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas atau Harakat al-Muqawama al-Islamiya atau Gerakan Perlawanan Islam yang berarti “semangat” dalam bahasa Arab.

Diusir Dari Jalur Gaza

Lebih dari satu juta orang di Jalur Gaza telah diperintahkan mengungsi menjelang serangan yang diperkirakan akan terjadi. Eksodus besar-besaran ini, menurut lembaga bantuan, akan memicu bencana kemanusiaan. Wilayah yang sempit dan miskin dengan 2,3 juta penduduk ini telah berada di bawah blokade darat, udara, dan laut sejak tahun 2006.

Kota Gaza ditargetkan militer Israel. Sebab, dianggap sebagai basis Hamas, yang menyerang Israel pada 7 Oktober lalu. Israel tak kalah gencar membalas serangan itu.

Baca juga : Marshanda, Alhamdulillah, Bebas Dari Tumor Payudara

Serangan yang diklaim Hamas sebagai serangan untuk mengakhiri penjajahan terakhir di bumi, dibalas Israel dengan serangan Operasi Pedang Besi. Mereka mengklaim, operasi ini menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza.

Banyak yang mengecam Hamas karena melakukan serangan ke Israel. Namun, tidak sedikit juga menyalahkan Israel yang terus mencuri dan mengabaikan hak warga Palestina sejak dulu, yang ujung-ujungnya memicu aksi perlawanan dari Hamas.

Dalam video yang dirilis Pemerintah Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengenakan rompi antipeluru, mengunjungi pasukannya di garis depan, perbatasan dengan Gaza. Dia bertanya soal kesiapan prajuritnya.

“Apa kamu siap akan apa yang akan terjadi? Lebih banyak lagi yang akan terjadi,” kata Netanyahu dalam video tersebut.

Baca juga : Relawan Mas Bowo Gelar Senam Sehat Dan Bagikan Sembako Di Karawang

Jumlah korban dalam perang Hamas-Israel yang dimulai, Sabtu (7/10/2023) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Palestina dikutip Al Arabiya, Minggu (15/10/2023), mencatat, setidaknya 2.269 warga Palestina tewas dan 9.814 lainnya terluka akibat serangan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Korban tewas termasuk 2.215 orang tewas di Gaza dan 8.714 orang luka-luka. Sebanyak 54 orang lainnya tewas dan 1.100 orang terluka berasal dari Tepi Barat.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu melaporkan serangan udara Israel di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir telah menewaskan sedikitnya 324 warga Palestina dan melukai 1.000 lainnya. Ini menambahkan korban tewas termasuk126 anak-anak dan 88 wanita.

Sementara di pihak Israel, sejumlah media internasional, Minggu, masih melaporkan korban tewas di Israel mencapai 1.300 orang. Ini angka yang diungkap otoritas Israel, Kamis (12/10/2023). 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.