Dark/Light Mode

JK Berbagi Pengalaman dengan 250 Juru Damai Sedunia di Belgia

Kamis, 19 Oktober 2023 20:08 WIB
Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) berbagi pengalaman kepada 250 juru damai yang datang dari berbagai negara di dunia, saat jadi pembicara pada The Fifth EU Community of Practice on Peace Mediation (EU CoP). Kegiatan yang diprakarsai The European External Action Service - Peace, Partnerships and Crisis Management Directorate (PCM) Brussels ini berlangsung di Belgia, 18-19 Oktober 2023.

Selain JK, pada kegiatan ini juga tampil Peter Wagner dan Bendikta von Seherr Thoss dari Uni Eropa serta Sergio Jaramillo Caro, mediator perdamaian dari Kolumbia sebagai pembicara.

Menjadi pembicara pertama pada kegiatan Uni Eropa ini. Seperti keterangan dari Tim Media JK, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu menjadikan perundingan Aceh sebagai pelajaran selain kisah sukses perdamaian Poso dan Ambon.

Baca juga : Charm Bersama YKPI Mengadakan Kegiatan Ayo SADARI Setelah Menstruasi

JK membagikan pengalaman sebagai mediator dan menekankan pentingnya seorang mediator membangun kepercayaan dari para pihak, bersikap netral dan punya keberanian, karena mediator dibutuhkan juga untuk terjun langsung ke lapangan. Tanpa kepercayaan, netralitas, serta keberanian, seorang mediator akan kesulitan mengemban tugasnya dalam mendamaikan sebuah konflik.

Lebih lanjut, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia ini menyampaikan pengalamannya ketika mendamaikan Aceh dengan tidak melakukan gencatan senjata. Menurut JK, gencatan senjata dapat disalahgunakan pihak bertikai untuk menumpuk kekuatan baru. Karena itu, baginya gencatan senjata tidak termasuk dalam formula damai yang diterapkannya.

Menurut JK, perdamaian harus selalu diikuti dengan perlucutan senjata. Sebab, selama senjata masih beredar, sulit melanggengkan perdamaian, mengingat senjatalah yang digunakan untuk saling membunuh. Itulah sebabnya perdamaian Aceh diakhiri dengan pemusnahan sekitar 900 pucuk senjata dari pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang pelaksanaannya diawasi Aceh Monitoring Mission (AMM) dari Uni Eropa.

Baca juga : BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi Kepada CUTA Belgia

Pemusnahan senjata ini dilakukan dengan kompensasi penarikan 30 batalion pasukan TNI sebagai tanda kesungguhan kedua pihak untuk berdamai. Setiap pemotongan 300 pucuk senjata GAM diikuti dengan pemulangan 10 batalion pasukan TNI. Setelah total 900-an pucuk senjata berhasil dipotong, sebanyak 30 batalion pasukan TNI pun berhasil dipulangkan dari wilayah Aceh saat itu untuk kembali ke pangkalannya masing-masing.

Terakhir, yang tidak kalah penting, kata JK, adalah menjaga kehormatan pihak pihak yang berdamai. Dignity for all (kehormatan untuk semua). Jangan ada yang kehilangan harga diri dari sebuah proses perdamaian. Aceh kini menjadi kisah sukses proses perdamaian yang banyak jadi kajian dan model perdamaian di beberapa tempat. 

Sesudah tampil sebagai pembicara pertama, JK lalu mengisi forum ini sebagai pembicara untuk sesi pengalaman perdamaian Afghanistan. Pada Kamis (19/10), JK kembali membagikan pengalamannya dalam berkomunikasi dengan Taliban serta menyampaikan peran pengalaman sebagai mediator konflik Afghanistan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.