Dark/Light Mode

Diungkapkan Jokowi di KTT OKI

Dunia Lembek ke Israel

Senin, 13 November 2023 08:13 WIB
Presiden Jokowi digandeng Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di sela-sela KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam, di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (11/11). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi digandeng Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, di sela-sela KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam, di Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (11/11). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi berharap Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bisa bersatu dan berada di garda terdepan dalam penyelesaian krisis di Gaza, Palestina. Mantan Wali Kota Solo itu menilai, dunia saat ini lembek, seperti tak berdaya menghadapi Israel. Sudah sebulan krisis di Palestina berlangsung, ribuan nyawa melayang, tapi dunia tak bisa menghentikan kebiadaban Israel.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa OKI, yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu (11/11/2023). KTT Luar Biasa OKI digelar untuk merespons situasi yang terjadi di Palestina.

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman sengaja mengumpulkan para pemimpin Arab dan Muslim dunia untuk menekan Amerika Serikat dan Israel agar mengakhiri serangan di Gaza.

KTT OKI itu mendesak Mahkamah Internasional (ICC) untuk menyelidiki kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di wilayah Palestina. KTT ini dihadiri puluhan pemimpin seperti Presiden Iran Ebrahim Raisi, Presiden Turki Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

"Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini,” kata Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi menawarkan empat solusi konkret untuk mengatasi persoalan di Palestina. Menurutnya, OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh, dan semua upaya diplomasi untuk bela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina.

Baca juga : Jokowi: Indonesia Kecam Kekejaman Israel Terhadap Palestina

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lalu menyampaikan empat saran di hadapan para pemimpin negara Islam. Pertama, Jokowi mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan. Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. 

"Israel telah gunakan narasi ‘self defense‘ dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata,” tegasnya.

Kedua, Jokowi mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatinkan.

“Sebagai contoh, RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum internasional,” jelasnya.

Ketiga, Jokowi menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.

“Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional,” imbuhnya.

Baca juga : Ditinggalkan Jokowi Dan Keluarga, Banteng Terluka Dalam

Terakhir, Jokowi meminta OKI mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara. Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.

“Jika memang mekanisme quartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut,” ucapnya.

Di penutup pernyataannya, Jokowi meminta dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden. "Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden,” ungkapnya. 

Dalam KTT ini, Presiden Jokowi juga menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara seperti Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein.

Dalam pertemuan dengan Mahmoud Abbas, Jokowi kembali menegaskan komitmen teguh Indonesia untuk terus mendukung Palestina. Jokowi mengaku sangat sedih dengan kondisi kemanusiaan di Gaza yang makin memburuk akibat kekejaman Israel. Ia juga sedih atas intimidasi yang terus terjadi terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat.

“Tindakan keji ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Baca juga : Di Istana, Jokowi Terima Surat Kepercayaan 12 Duta Besar Negara

Jokowi pun bersyukur bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia mulai dikirimkan ke Gaza. Ia meminta Presiden Abbas menyampaikan apa yang bisa dibantu oleh Indonesia.

Presiden Abbas menyampaikan, Indonesia adalah salah satu negara yang secara konsisten terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. Untuk itu, Presiden Palestina sangat menghargai dukungan tersebut. Selain itu, Presiden Abbas juga menyampaikan terima kasih atas bantuan kemanusiaan Indonesia untuk warga Palestina di Gaza.

Dalam pertemuan dengan Erdogan, kedua Presiden sepakat akan terus bekerja sama menyelesaikan masalah Gaza, terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. Termasuk dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina berdasarkan two states solution.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina terus bertambah. Mengutip AFP, Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat per hari Jumat (10/11) ada 11.078 warga tewas karena gempuran Israel. Sebanyak 4.506 korban di antaranya merupakan anak-anak. Sementara korban yang mengalami luka mencapai 27.490 orang. 

Puluhan ribu korban kesulitan dirawat, karena Israel menyerang sejumlah fasilitas umum, termasuk rumah sakit. Juru Bicara Kemenkes Palestina Ashraf al-Qudra mengungkapkan 21 dari 35 rumah sakit di Gaza sudah tidak beroperasi. Angkanya naik dari laporan sebelumnya, 18 rumah sakit. RS Indonesia yang berada di Gaza juga tak lepas dari serangan Israel.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Senin (13/11), dengan judul “Diungkapkan Jokowi di KTT OKI, Dunia Lembek ke Israel”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.