Dark/Light Mode

Mantan PM David Cameron Tercapai Cita-citanya Jadi Menlu Inggris

Senin, 13 November 2023 21:02 WIB
David Cameron, Perdana Menteri Inggris periode 2010-2016, berjalan di luar kediaman dinas dan kantornya, 10 Downing Street, London, Inggris. (Foto Reuters)
David Cameron, Perdana Menteri Inggris periode 2010-2016, berjalan di luar kediaman dinas dan kantornya, 10 Downing Street, London, Inggris. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Inggris periode 2010-2016, David Cameron, akhirnya kembali berada di garis depan perpolitikan Inggris setelah tujuh tahun tiarap. David Cameron menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, menggantikan James Cleverly, saat terjadi perang di Ukraina dan krisis di Timur Tengah.

Kembalinya Cameron ke pemerintahan tidaklah mengejutkan. Malah ini adalah cita-cita yang menjadi kenyataan. Pasalnya, dulu setelah meletakkan jabatan sebagai PM Inggris, ia ingin kembali ke politik sebagai Menlu.

Dalam postingannya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Cameron mengatakan, internasional tengan menghadapi serangkaian tantangan yang menakutkan, termasuk perang di Ukraina dan krisis di Timur Tengah. 

"Pada masa perubahan global yang sangat besar ini, sangat penting bagi negara ini untuk mendukung sekutu-sekutu, memperkuat kemitraan dan memastikan suara kita didengar," kata Cameron.

"Meskipun saya telah berada di luar politik selama tujuh tahun terakhir, saya berharap pengalaman saya sebagai Pemimpin Konservatif selama sebelas tahun dan Perdana Menteri selama enam tahun akan mendukung saya dalam membantu Perdana Menteri untuk menghadapi tantangan-tantangan penting ini," imbuhnya.

Baca juga : PHM Manfaatkan Sampah Kota Balikpapan Jadi Energi

Cameron mengundurkan diri pada tahun 2016 setelah kalah dalam referendum Brexit. Namun, ia mengatakan kepada teman-temannya pada 2018, ingin kembali terjun ke politik, dan lebih suka sebagai Menlu.

Sejak saat itu, ia tetap low profile. Namun, ia terlibat dalam skandal, dua tahun lalu, ketika melobi para menteri untuk menyediakan pembiayaan bagi perusahaan jasa keuangan Greensill Capital yang sekarang bangkrut.

Berseberangan Dengan PM Rishi Sunak

Dilansir Telegraph, Dia kembali menjadi berita utama bulan lalu, ketika dia menyebut keputusan PM Rishi Sunak untuk membatalkan jalur kereta api berkecepatan tinggi HS2 antara Birmingham dan Manchester adalah salah.

Cameron juga pendukung kuat Inggris yang mempertahankan komitmennya untuk membelanjakan 0,7% dari pendapatan nasional bruto untuk bantuan internasional.  Sebuah komitmen yang telah dibatalkan Sunak.

Sejumlah perbedaan pemikiran itu tidak menyurutkan niat Cameron bergabung di kabinet Sunak. Ia malah memuji Sunak sebagai PM yang kuat dan dapat menunjukkan kepemimpinannya pada saat sulit.

Baca juga : Shareefa Daanish, Ratu Horor, Tapi Aslinya Penakut

"Kepemimpinan pada saat yang sulit patut dicontoh, dan saya ingin membantunya memberikan keamanan dan kemakmuran yang dibutuhkan negara kita dan menjadi bagian dari tim terkuat yang dapat melayani Inggris dan dapat dipersembahkan kepada negara ini ketika Pemilihan Umum diadakan."

Pengalaman Soal Palestina

Keputusan Sunak untuk membawa kembali Cameron disambut baik Menteri Perhubungan Mark Harper. Karena pengalamannya dianggap penting di tengah perang Rusia lawan  Ukraina dan serangan Israel di Jalur Gaza.

"Melihat tantangan-tantangan di Ukraina dan di Timur Tengah, masuknya seseorang yang sangat berpengalaman merupakan langkah yang luar biasa," ujar Harper seperti dikutip BBC.

Sebelumnya, ketika jadi PM, Cameron berhubunhan baik dengan Palestina. Pada 2014, Cameron pernah ke Yerusalem dan menggelar konferensi pers bersama Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Saat itu, Cameron juga menegaskan bahwa Gaza merupakan bagian penting dari Palestina. Ia mendukung agar rakyat Palestina bisa bebas keluar masuk Jalur Gaza dan Tepi Barat. Cameron juga menegaskan dukungannya kepada Solusi Dua Negara Berbedabdengan Harper, Pat McFadden, Koordinator Kampanye Nasional Partai Buruh, mencibiri kembalinya Cameron. 

Baca juga : Ratusan WNI Di Amerika Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud Jadi Presiden

"Beberapa pekan yang lalu Rishi Sunak mengatakan bahwa David Cameron adalah bagian dari status quo yang gagal, sekarang dia membawanya kembali sebagai rakit kehidupannya. Ini mematahkan klaim dari perdana menteri untuk menawarkan perubahan dari 13 tahun kegagalan Tory," sindirnya.

Masuknya Cameron ke kabinet, bertepatan dengan reshuffle di kabinet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.