Dark/Light Mode

Kamis Mulai Gencatan Senjata Israel Vs Hamas

Barter Tahanan Mulai Jumat

Jumat, 24 November 2023 07:58 WIB
Seorang tentara Israel duduk di dalam Humvee, di tengah operasi darat yang sedang berlangsung di Jalur Gaza utara, 22 November 2023. (Foto REUTERS/Ronen Zvulun)
Seorang tentara Israel duduk di dalam Humvee, di tengah operasi darat yang sedang berlangsung di Jalur Gaza utara, 22 November 2023. (Foto REUTERS/Ronen Zvulun)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gencatan senjata antara Israel dengan Hamas dimulai Kamis (23/11/2023) waktu setempat (Jakarta 5 jam lebih cepat dari Gaza dan Tel Aviv). Namun barter tawanan dan tahanan, baru dimulai pada Jumat. Sejumlah negara sahabat menyampaikan rasa gembira atas kabar gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Rabu (22/11/2023).

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahkan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Qatar dan Mesir atas kepemimpinan kritis mereka dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata.

“Saya sangat bersyukur bahwa beberapa dari jiwa-jiwa pem￾berani ini akan bersatu kembali dengan keluarga mereka setelah kesepakatan ini dilaksanakan sepenuhnya,” ujar Biden, merujuk pada para sandera.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyebut kesepakatan itu sebagai langkah penting dalam memberikan bantuan kepada keluarga para sandera dan mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

Baca juga : Gencatan Senjata, Israel Siap Bebaskan 39 Tahanan Palestina

Sementara Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan, perjanjian terobosan itu harus digunakan untuk memberikan bantuan penting kepada masyarakat di Gaza.

China berharap, kesepakatan gencatan senjata akan membantu meringankan penderitaan akibat krisis kemanusiaan, meredakan konflik, dan ketegangan. Sedangkan Rusia menyebut, kesepakatan itu sebagai kabar baik pertama dari Gaza dalam waktu yang sangat lama.

Bagi Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, kesepakatan tersebut dianggap sebagai awal kemajuan dalam upaya Mesir mencapai solusi final dan berkelanjutan untuk menjamin hak-hak sah rakyat Palestina.

Tak ketinggalan, Arab Saudi juga menyambut kesepakatan gencatan senjata selama empat hari dalam perang di Gaza.

Baca juga : Israel-Hamas Gencatan Senjata 4 Hari, Dunia Ikut Senang

Terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditangkap Hamas, Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi mengatakan, pembebasan tawanan berdasarkan gencatan senjata sementara tidak akan terjadi sebelum Jumat (24/11/2023).

“Negosiasi mengenai pembebasan sandera kami terus berjalan dan berlanjut. Permulaan pembebasan tidak akan dilakukan sebelum Jumat,” terang Hanegbi, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor Perdana Menteri, dikutip Middle East Eye, Kamis (23/11/2023).

Pada Rabu (22/11/2023), Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, mengatakan, kelompok sandera pertama yang ditahan kelompok Palestina Hamas sejak 7 Oktober harus dibebaskan pada Kamis (23/11/2023).

Desakan itu berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dicapai Rabu (22/11/2023) pagi. Berdasarkan perjanjian tersebut, 50 warga Israel yang ditawan Hamas akan dibebaskan dengan imbalan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Baca juga : Gencatan Senjata Israel-Palestina Dan Pembebasan Sandera Batal Hari Ini

Sekitar 50 sandera akan dibebaskan selama empat hari dengan ketentuan setidaknya 10 orang per hari. Gencatan senjata dapat diperpanjang setiap hari selama tambahan 10 sandera dibebaskan setiap hari.

Kesepakatan yang dimediasi Qatar, Mesir dan AS juga mencakup jeda pertempuran selama empat hari dan masuknya 300 truk berisi bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar yang sangat dibutuhkan, ke Jalur Gaza.

Namun tanda-tanda gencatan senjata tidak kunjung terlihat. Tentara Israel masih terus menembakkan roket ke wilayah Gaza pada Kamis (23/11/2023) siang.

Israel telah menjatuhkan blokade dan serangan bom yang tak henti-hentinya di Gaza yang dikuasai Hamas sejak 7 Oktober lalu. Lebih dari 14.000 warga Gaza tewas, sekitar 40 persen di antaranya anak-anak. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.