Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Di COP28 Dubai, Duta Muda PBB Gugun Gumilar Bicara Transisi Energi Terbarukan
Jumat, 8 Desember 2023 10:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sebagai bangsa maju, Indonesia telah membuktikan jadi negara “role model” dalam menunjukkan upaya-upaya menjaga lingkungan hidup dan mendukung transisi energi terbarukan.
Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28/COP-28) digelar di Dubai Expo, Uni Emirat Arab dari tgl 29 November hingga 12 Desember 2023.
Fase perundingan akan jadi perhatian utama Indonesia di arena COP 28 ini.
Duta Muda PBB untuk Indonesia Gugun Gumilar dalam panel speaker pemuda dunia “Energy Transition Discourse: Pathway to Achieving Net Zero Emissions”di Dubai Expo mengatakan, transisi energi menjadi energi terbarukan adalah salah satu target untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Baca juga : Pertamina Di COP28: Panas Bumi Merupakan Energi Terbarukan Paling Potensial
Saat ini, penggunaan bahan bakar batu bara mencapai 35,36 persen, gas alam sebesar 19,36 persen, dan minyak bumi sebesar 34,38 persen.
Hampir seluruh sektor industri, transportasi, peternakan, hingga perumahan telah menggunakan bahan bakar bumi yang menyumbang emisi karbon, dan mengakibatkan perubahan iklim.
“Memang harus kita tahu bahwa transisi energi ini memang tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, perencanaannya, grand design-nya, itu harus mulai disiapkan,” ucap Gugun, yang juga merupakan Direktur Institute of Democracy and Education (IDE) Indonesia.
Gugun menegaskan, transisi energi akan mengubah banyak hal. Mulai dari pekerjaan, skenario pembangunan, orientasi bisnis dan lainnya.
Baca juga : Pangkas Emisi, Industri Lirik Biomassa untuk Transisi Energi
“Karena itu, dibutuhkan strategi dan mekanisme yang tepat untuk mengidentifikasi tantangan saat ini dan tantangan di masa depan agar transisi energi rendah karbon yang adil dan merata, dapat terlaksana dengan baik,” ucap alumni Hartford University for Peace and Religion USA dan PhD Dublin City University Irlandia ini.
Gugun mengatakan, Indonesia punya banyak pekerjaan rumah alias PR, dan harus terus berkomitmen dalam melakukan transisi energi.
Dia memaparkan, Indonesia yang merupakan negara keempat dengan penduduk terbanyak, berada di nomor 12 di dunia untuk penggunaan energi.
“Kita harus sadar ini. Selain itu, kita juga menjadi nomor 1 sebagai eksportir batu bara dunia. Satu sisi kita punya timeline Net Zero Emission Milestone. Oleh karena itu, kita mesti memanfaatkan dan memaksimalkan peran teknologi,” tegas Gugun.
Baca juga : Di COP28, PLN Kantongi 4 Kerja Sama Strategis Percepat Transisi Energi
Sebagai penutup, Gugun menyatakan, masih banyak masyarakat di dunia yang kesulitan mendapatkan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern.
“Kita harus mendorong energi bersih untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi dan clean cooking, leaving no one behind,” tegas Gugun, yang juga Ketua Kajian Internasional ICMI ini.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya