Dark/Light Mode

Resolusi Gencatan Senjata Di Gaza Ambyar, Menlu Retno Sesalkan Kegagalan DK PBB

Sabtu, 9 Desember 2023 22:58 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam Rapat Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Palestina, 28 November 2023. (Foto: YouTube)
Menlu Retno Marsudi dalam Rapat Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Palestina, 28 November 2023. (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan kekecewaannya atas kegagalan Dewan Keamanan (DK) PBB mengadopsi rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza, Palestina.

"Saya sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza. Padahal, lebih dari 102 negara, termasuk Indonesia, ikut mensponsori resolusi tersebut,” kata Retno lewat postingan yang disematkan di platform media sosial X, Sabtu (9/12/2023).

"Komunitas global tidak bisa terus bergantung pada belas kasihan beberapa negara. Tidak berdaya menyaksikan kekejaman dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza," tegasnya.

Baca juga : Mentan Apresiasi Petani CSA Jabar Kembangkan Kelompok Wanita Tani dan KEP

Rancangan resolusi DK PBB untuk gencatan senjata Israel-Palestina, yang telah disetujui oleh 13 negara dari 15 anggota DK PBB, diveto Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (9/12/2023). Sementara Inggris, memilih abstain

Mengutip Reuters edisi Sabtu (9/12/2023), Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood menilai, rancangan resolusi tersebut terkesan dibuat terburu-buru dan tidak berimbang. Tidak sesuai kenyataan, dan tidak membawa kemajuan secara konkret.

"Kami tidak mendukung resolusi gencatan senjata, yang tidak berkelanjutan. Karena hanya akan menanam benih bagi perang selanjutnya," ujar Wood.

Baca juga : Gencatan Senjata Diperpanjang, Semoga Israel-Hamas Sepakati Solusi 2 Negara

AS dilaporkan telah menawarkan amandemen substansial terhadap rancangan resolusi tersebut. Termasuk, kecaman atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang disebut telah menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan 240 orang tersandera.

Sementara Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan, negaranya memilih abstain karena tak ada kecaman untuk Hamas.

"Israel harus mampu mengatasi ancaman yang dimunculkan Hamas, sesuai hukum kemanusiaan internasional. Sehingga, serangan semacam itu tidak terjadi lagi," tutur Woodward.

Baca juga : Israel-Hamas Kasih Sinyal Gencatan Senjata Mau Diperpanjang

Otoritas di Gaza menyebut, balasan Israel yang bertubi-tubi sejak 7 Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 17 ribu orang Palestina dan 46 ribu lainnya terluka.

Sekitar 70 persen dari jumlah korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Sedikitnya 1,8 juta warga telah mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.