Dark/Light Mode

30 Negara Ngantre Mau Join, Rusia Happy Anggota BRICS Terus Nambah

Sabtu, 6 Januari 2024 06:23 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam jumpa pers akhir tahun di Moskow, Rusia, 14 Desember 2023. (Foto Alexander Kazakov/Pool/AFP via Getty Images)
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam jumpa pers akhir tahun di Moskow, Rusia, 14 Desember 2023. (Foto Alexander Kazakov/Pool/AFP via Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi negara berkembang, BRICS semakin diperhitungkan di pentas dunia. Sedikitnya 30 negara antre ingin bergabung.

BRICS merupakan organisasi yang menggunakan singkatan dari huruf depan negara anggotanya (dengan bahasa Inggris). Yaitu, Brazil, Rusia (Russia), India, China dan Afrika Selatan (South Africa).

Kemudian pada 1 Januari 2024, BRICS menerima lima anggota baru, yaitu Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Ethiopia dan Mesir. Sebagai pemegang keketuaan di 2024, Rusia mengaku senang (happy) bisa menyambut anggota baru. Moskow pun berambisi menerima anggota baru lainnya di masa depan. Dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu, Jumat (5/1/2024), ada 30 negara yang antre mau bergabung dengan BRICS.

Baca juga : Momen Gibran Tanya Mahfud Soal Regulasi CCS yang Tak Terjawab

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, anggota baru ini diyakini akan menambahkan modalitas BRICS sebagai asosiasi yang diperhitungkan.

“Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh baru yang merupakan indikasi kuat tumbuhnya otoritas asosiasi tersebut dan perannya dalam urusan internasional,” kata Putin dalam pidato awal tahunnya dikutip Reuters, Kamis (4/1/2024).

Dia yakin, BRICS akan makin besar. Putin menyebut bahwa negara-negara yang tertarik gabung BRICS adalah negara-negara yang berpikiran sama dan memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama seperti kesetaraan kedaulatan, keterbukaan, aspirasi untuk membentuk tatanan internasional multipolar dan sistem keuangan dan perdagangan global yang adil.

Baca juga : Kutuk Serangan Israel Ke RS Gaza, Jokowi: Indonesia Tidak Akan Tinggal Diam

Putin mengatakan, peningkatan peran BRICS dalam sistem moneter internasional, perluasan kerja sama antar bank serta peningkatan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan timbal balik akan menjadi area fokus keketuaan Rusia dalam kelompok tersebut.

“Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa, sambil melestarikan tradisi dan berpedoman pada pengalaman asosiasi di tahun-tahun sebelumnya, kami memfasilitasi integrasi yang harmonis bagi peserta baru dalam semua format kegiatannya,” terang Putin.

Indonesia Masih Pikir Ulang

Di antara 30 negara yang mengantre masuk BRICS, tidak ada nama Indonesia. Sebab, Presiden Joko Widodo telah memutuskan Indonesia bergabung dengan anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD).

Baca juga : Tata Cara Salat Istisqa, Niat Hingga Doa Minta Turun Hujan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, meski Indonesia belum menjadi anggota BRICS, tetapi hubungan dengan negara-negara tersebut terjalin dengan sangat baik.

“Indonesia masih terus mempelajari keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan bergabung dengan BRICS,” terang Retno dalam konferensi pers, Kamis (4/1/2024).

Retno menegaskan, pada prinsipnya Indonesia membuka pintu kerja sama dengan semua pihak, selama saling menguntungkan. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.