Dark/Light Mode

Menang Mudah Di Kaukus Iowa, Trump Bersinar Lagi

Rabu, 17 Januari 2024 06:28 WIB
Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump untuk di pesta kemenangan kaukus, di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, Senin, 15 Januari 2024. (Foto AP/Andrew Harnik)
Kandidat presiden dari Partai Republik mantan Presiden Donald Trump untuk di pesta kemenangan kaukus, di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat, Senin, 15 Januari 2024. (Foto AP/Andrew Harnik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rangkaian Pilpres AS telah dimulai dengan kaukus di Negara Bagian Iowa dari Partai Republik, 15 Januari 2024. Mantan Presiden Donald Trump menang mudah di negara bagian yang berjuluk Hawkeye State itu.

Trump berhasil meraup 20 suara delegasi dengan 51 persen suara. Dia meninggalkan pesaingnya, Gubernur Florida, Ron DeSantis, yang hanya meraup 21 persen dukungan, dengan total 8 suara delegasi. Rival lain Trump, Gubernur South Carolina, Nikki Haley hanya sanggup mengumpulkan 19 persen suara dengan total 7 delegasi. Sementara wirausahawan Vivek Ramaswamy mengakhiri ambisi kepresidenannya dan mendukung Trump, setelah berada di urutan keempat.

Hasil akhir pemilu relatif mendekati rata-rata hasil jajak pendapat dalam beberapa pekan terakhir. Namun Trump melampaui ekspektasi, dengan peraihan 51 persen suara.

Media-media massa termasuk Associated Press, CNN, dan CBS News menyatakan, kemenangan Trump lebih cepat diketahui dari perkiraan. Hanya sekitar 30 menit setelah kaukus ditutup pukul 19.00 waktu setempat, hasilnya pun muncul.

Associated Press mengatakan, mereka dapat mengumumkan hasil dengan cepat berdasarkan data survei dari pemilih yang berencana berpartisipasi dalam kaukus dan hasil analisis awal. Keduanya menunjukkan, Trump memiliki keunggulan yang tidak terbendung atas pesaingpesaingnya di satu partai. Trump pun bangga dengan perolehan awal itu.

Baca juga : Sebelum Meninggal, Lisa Dirawat Karena Epilepsi: Sempat Terjatuh Kening Berdarah

“Sungguh suatu kehormatan bahwa, hanya beberapa menit setelahnya, mereka mengumumkan saya sebagai pemenang melawan pesaing yang sangat kredibel dalam kompetisi yang hebat. Saya merasa sangat tersanjung dengan pengumuman yang begitu cepat ini,” ujar Trump dalam wawancara dengan Fox News, Senin (15/1/2024).

Dalam pidato kemenangannya di Des Moines, Ibu Kota Iowa, Trump menyuarakan persatuan pada seluruh pendukungnya. Taipan real estate ini pun tidak lupa memberikan pujian untuk para pesaingnya.

“Sekarang waktunya bagi semua orang untuk bersatu,” ujar Trump, di hadapan kerumunan pendukungnya.

Trump juga mengucapkan selamat kepada DeSantis dan Haley, yang telah berjuang bersamanya di kaukus Iowa. Selanjutnya, Trump fokus mempertahankan momentumnya menjelang pemilihan pendahuluan (primary) di New Hampshire pada 23 Januari 2024. Kemenangan gemilang Trump dalam kaukus di Iowa yang membuatnya bersinar lagi, dapat memperkuat langkahnya menuju persaingan dengan presiden petahana, Joe Biden.

Di saat yang sama, sekutu dan musuh di seluruh dunia dengan cermat memantau Pilpres AS yang masih panjang ini. Pasalnya, Trump dan Biden menawarkan visi yang sangat berbeda mengenai peran Amerika di komunitas internasional.

Baca juga : Irak Tak Remehkan Indonesia

Sebuah jajak pendapat dari Morning Consult/Bloomberg News Desember 2023 menunjukkan, Trump unggul atas Biden di tujuh Negara Bagian swinger yang kemungkinan akan menentukan hasil pemilu. Sekutu di luar negeri, investor dan industri bersiap menghadapi perubahan dalam kebijakan ekonomi dan pajak pasca pemilu, serta sikap sektor keamanan AS terhadap Rusia dan China, jika Trump kembali. Pasalnya, pada masa jabatan pertama Trump 2017, pernah ditandai perang dagang dengan China dan perundingan kembali perjanjian perdagangan dengan tetangga AS, Meksiko, dan Kanada.

Tahapan Panjang Pilpres AS

Seperti diketahui, rangkaian Pilpres AS memakan waktu panjang, hingga setahun. Dimulai dari tingkat Negara Bagian hingga pemberian suara 5 November nanti. Istilah pemilihan tahap awal ini juga berbeda. Ada yang dikenal dengan kaukus dan primary.

Kaukus Iowa merupakan tahapan pertama dalam pemilihan kandidat calon presiden dari Partai Republik untuk Pilpres AS 2024. Kenapa pemilihan Partai Demokrat tak seheboh Republik? Itu karena kandidat capres Demokrat sudah ada, yakni sang petahanan, Joe Biden. Berbeda dengan Republik yang masih menggodok capres yang akan diusung dari sejumlah nama untuk menghadapi Biden di pemungutan suara nanti.

Untuk kaukus, pemungutan suara dilakukan lewat pertemuan balai warga. Warga akan berkumpul menunjukkan pilihan mereka atas presiden hingga delegasi. Tak ada ambang batas kelayakan atau putaran pemungutan suara dalam kaukus Partai Republik.

Peserta dalam pemilihan ini pun tidak diikuti semua pemilih sah. Kaukus di Iowa juga tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan siapa kandidat final dari partai. Namun hasil kaukus pertama ini memiliki efek panjang untuk memberikan gambaran mengenai proses nominasi ke depan.

Baca juga : Keluarga Ungkap Keistimewaan Mahfud Di Mata Gus Dur: Tak Pernah Takut

Usai kaukus Iowa, akan ada pemilihan awal (primary) di New Hampshire pada 23 Januari, diikuti South Carolina pada 3 Februari dan Nevada pda 6 Februari. Proses kaukus dan primary akan berlangsung hingga Juli.

Lalu pada 15-18 Juli nanti, Republik akan melakukan konvensi untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang akan maju dalam Pilpres 5 November. Sementara konvensi Partai Demokrat akan berlangsung pada 19-22 Agustus nanti.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.