Dark/Light Mode

Khawatir Nggak Bisa Kuasai Pemilih

Biden-Trump Galau Hadapi Swing Voters Di Michigan

Kamis, 29 Februari 2024 06:20 WIB
Joe Biden Dan Donald Trump. Foto: ASSOCIATED PRESS
Joe Biden Dan Donald Trump. Foto: ASSOCIATED PRESS

RM.id  Rakyat Merdeka - Joe Biden dan Donald Trump, sama-sama ketar-ketir menghadapi Pemilu di Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat (AS). Sebab, kedua Calon Presiden (Capres) tersebut, hingga kini belum bisa menaklukkan hati pemilih di daerah tersebut.

Biden dan Trump dengan mudah memenangkan pemilihan pendahuluan (primary) partai mereka di Negara Bagian Michigan. Namun, hasil voting menunjukkan, kedua kandi­dat Capres AS itu memiliki alasan untuk khawatir apakah mampu memenangkan negara bagian swing state itu pada pencoblosan November nanti.

Sebagai informasi, pemilihan presiden (Pilpres) AS November mendatang diawali dengan se­jumlah pemilihan pendahuluan masing-masing partai besar di AS. Partai Demokrat dan Partai Republik menggelar pemilihan pendahuluan secara terpisah. Langkah ini untuk menentukan siapa Capres masing-masing partai yang akan berlaga di pe­milihan November nanti. Biasanya digelar pada 5 November.

Baca juga : Makelar Proyek Menara Sinyal 4G Divonis Ringan

Pada 27 Februari lalu, Par­tai Republik dan Partai De­mokrat menggelar primary di Michigan. Michigan adalah salah satu negara bagian yang suara warganya diperebutkan setiap Pemilu karena mereka tidak terafiliasi dengan kandidat presiden atau partai tertentu alias banyak swing voters dan digolongkan sebagai swing state.

Dari primary para kandidat Capres dapat mengetahui situasi nyata pemilih. Ini juga dapat menjadi indikator kemungkinan kemenangan di wilayah itu pada Pilpres mendatang.

Terkait hasil primary Partai Demokrat di Michigan, dite­mukan suara pemilih yang me­nyatakan “tidak berkomitmen”. Ini merupakan indikasi bahwa respons Presiden Biden terhadap perang Israel-Hamas di Gaza dapat berdampak pada kampa­nye pemilihannya kembali.

Baca juga : Putu Ayu Saraswati, Tepis Curi Arsyah Dari Pevita Pearce

Berdasarkan hasil perhitungan suara New York Times (NYT), dari 50 persen suara yang di­hitung, Biden mendapat dukungan 80,8 persen dan 13,4 per­sennya uncommitted vote atau menggunakan hak suara tapi tidak memilih kandidat yang tertera di surat suara.

Ini berkaitan dengan aksi pro­tes warga Michigan keturunan Arab-Amerika yang mengecam Biden karena memberikan du­kungan terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.

“Pemilihan Presiden Biden di AS dapat berbalik di dua atau tiga negara bagian,” ujar analis politik dari Dewan Atlantik, Fred Kempe dikutip NYT, Rabu (28/2/2024).

Baca juga : Cuma Sasar Pilpres, Angket Masih Omdo

“Contohnya negara bagian Michigan, yang memenangkan Biden dalam Pemilu lalu,” im­buhnya.

Pemimpin gerakan Abandon Biden (Tinggalkan Biden) di Michigan, Samra’a Luqman mengajak seluruh anggotanya melakukan uncommitted vote dan menulis “Bebaskan Palestina” di surat suara dalam pe­milihan pendahuluan Michigan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.