Dark/Light Mode

Harga Pangan Melejit, Dampaknya Seperti Apa?

Mirah Sumirat: Kami Mendesak Turunkan Harga

Rabu, 28 Februari 2024 07:40 WIB
Mirah Sumirat, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Mirah Sumirat, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang puasa, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam rentang waktu sepekan, harga beras premium naik.

Tak hanya beras, harga bawang merah dan bawang putih juga naik. Harga komoditas pangan lainnya yang melonjak, yaitu daging sapi murni naik 0,78 persen, menjadi Rp 134.960 per kilogram (kg). Harga daging ayam ras, naik 0,41 persen, menjadi Rp 36.770 per kg. 

Di samping itu, harga telur ayam ras meningkat 0,75 persen sepekan terakhir, dengan rata-rata harga Rp 29.740 per kg. Sementara, gula konsumsi, naik 0,23 persen menjadi Rp 17.630 per kg. Harga garam halus beryodium naik 0,60 persen, menjadi Rp 11.690 per kg. 

Baca juga : KPU Hentikan Sementara Semua PPLN Kuala Lumpur

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengaku, banyak faktor yang menyebabkan harga pangan tidak stabil. Bahkan, konflik Ukraina dengan Rusia juga berdampak terhadap harga pangan dunia.

Kemudian, Arief mengatakan, faktor cuaca juga mempengaruhi harga pangan di Indonesia. Karena, pada masa el nino, banyak petani yang mengalami gagal panen.

"harga beras Rp 18.000, sekarang sudah mulai panen. Begitu panen, sudah mulai turun angkanya," ujarnya.

Baca juga : UMKM Ayo Urus NIB Dan Sertifikat Halal, Gratis!

Menanggapi kenaikan harga, Presiden Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia), Mirah Sumirat mendesak Pemerintah untuk bergerak cepat untuk menurunkan harga karena sangat berdampak terhadap masyarakat. "Rakyat kecil benar-benar menjerit," katanya.

Mendengar keluhan buruh, Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo bisa memakluminya. Namun, menurut dia, naiknya harga pangan dinikmati oleh petani.

"Kenaikan harga pangan ini kan yang menikmati adalah petani. Kenapa kalau petani menikmati harga komoditi yang bagus, semua pada ribut," ujarnya.

Baca juga : Liga Spanyol, Girona Gusur Barcelona

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Mirah Sumirat mengenai naiknya harga pangan. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.