Dark/Light Mode

Bantai Warga Palestina Yang Lagi Ngambil Makanan, MUI: Israel Memang Biadab

Jumat, 1 Maret 2024 16:58 WIB
Waketum MUI KH Anwar Abbas. (Foto: MUI)
Waketum MUI KH Anwar Abbas. (Foto: MUI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengutuk aksi kekejaman tentara Israel yang menembaki ratusan warga Palestina yang sedang mengambil bantuan makanan. Menurut dia, apa yang dilakukan Israel sudah tidak lagi mengenal dan menjunjung nilai perikemanusiaan dan perikeadilan. 

 "Mungkin tidak ada kata yang lebih tepat dilekatkan kepada Israel kecuali kata biadab. Ratusan warga Gaza yang ingin mengambil bantuan malah mereka tembaki," kata Anwar Abbas, dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).

Anwar menilai wajar kalau Israel disebut biadab. Bayangkan, saat warga Palestina butuh makanan dan obat-obatan, lalu yang ingin mengambil bantuan malah justru ditembaki Israel. 

Anwar yakin dunia akan berputar. "Karena itu siapa yang berbuat zalim kepada sesama di dunia ini, dia tidak hanya akan mendapatkan balasannya nanti di akhirat tapi juga ketika di dunia," pungkasnya.

Baca juga : Ngenes, 112 Warga Palestina Tewas, 760 Terluka Saat Berjuang Ambil Makanan

Seperti diketahui, aksi kekejaman tentara Israel kepada warga Palestina itu terjadi di Gaza utara, pada Kamis (29/2/2024). Dalam video tampak, ratusan warga Palestina sedang berlarian mengerumuni bantuan makanan yang datang. Tentara Israel kemudian melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga. Akibat kejadian itu, setidaknya 112 warga sipil Palestina dilaporkan tewas dan 300 lainnya terluka.

Militer Israel mengklaim, bahwa pasukannya memang menembaki beberapa orang yang mereka anggap sebagai ancaman. Namun menurut Anwar, itu hanya akal-akalan orang Israel. 

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qudra mengatakan, banyak dari korban luka berada dalam kondisi kritis karena mereka terkena tembakan di bagian tubuh.

Kepala Kantor Media Pemerintah yang berbasis di Gaza, Ismail Thawabteh, menyebut insiden mematikan itu sebagai “pembantaian". 

Baca juga : Baliho Viral Kang Emil Mah Cuma Marketing Skincare

"Para martir pembantaian tepung itu tewas akibat tertembak langsung peluru Israel,” kata Thawabteh, dikutip dari Anadolu, Jumat (1/3/2024).

Dia menambahkan, tentara Israel telah mengetahui bahwa warga Palestina akan tiba di wilayah tersebut untuk menerima bantuan makanan. 

Thawabteh juga menuduh Israel mengarang tuduhan atas insiden tersebut. Karena tentara Israel mengklaim bahwa korban jiwa terjadi akibat terinjak-injak dan ditabrak oleh truk bantuan.

Dilansir The Telegraph, militer Israel mengakui beberapa tentaranya melepaskan tembakan, karena yakin mereka diancam.

Baca juga : Partai Buruh: Jangan Lagi Yang Kaya Tambah Kaya, Yang Miskin Kian Miskin

Sementara itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Washington sedang mencari informasi penembakan itu dan penyelidikan sedang dilakukan.

“Kami akan memantau penyelidikan itu dengan cermat dan mendesak untuk mendapatkan jawaban,” katanya, dilansir The Telegraph, Jumat (1/3/2024).

Setidaknya 30.035 warga Palestina telah terbunuh di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 70.457 lainnya terluka.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.