Dark/Light Mode

Gembosi Dukungan Donald Trump

Haley Ungkit Kasus Pelecehan Seksual

Rabu, 6 Maret 2024 06:20 WIB
Nikki Haley dan Donald Trump. Foto: GETTY IMAGES/ AP
Nikki Haley dan Donald Trump. Foto: GETTY IMAGES/ AP

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski peluangnya tipis, Nikki Haley masih optimistis mendapat tiket menjadi calon presiden (Capres) dari Partai Republik. Dia mengungkit kasus lama Donald Trump demi meraih simpati pemilih. Salah satunya, kasus pelecehan seksual.

Pemilihan pendahuluan (primary) Super Tuesday akan menjadi penentu apakah persaingan dua kandidat Capres Partai Republik, Donald Trump dan Nikki Haley, akan lanjut atau berhenti di tengah jalan.

Super Tuesday digelar serentak di 15 negara bagian Amerika Serikat (AS) dan Samoa pada Selasa (5/3/2024) waktu setempat atau 6 Maret 2024. Jutaan pemilih akan menentukan Capres Partai Republik dan Demokrat.

Baca juga : Windy Idol Jadi Tersangka Kasus Pidana Pencucian Uang

Dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik, sejauh ini didominasi mantan Presiden Trump dengan mengantongi 273 delegasi. Sementara Haley yang merupakan mantan Gubernur South Carolina, masih gigih bertarung meski baru mengantongi 43 delegasi.

Baik Trump maupun Haley, sama-sama akan pol-polan berkampanye untuk mendapatkan dukungan dari 15 negara bagian dan Samoa. Daftar negara bagian dalam Super Tuesday kali ini termasuk California dan Texas, yang memungkinkan para kandidat untuk mendapatkan 70 persen suara yang mereka perlukan untuk menjadi Capres Partai Republik.

Jika Trump berhasil, pada 5 Maret, dia akan menikmati penambahan jumlah delegasi yang banyak dan makin meninggalkan Haley. Trump berupaya untuk memperkuat dominasinya sebagai kandidat presiden dari Partai Republik. Dia diprediksi bakal kembali menantang Presiden Joe Biden, sang petahana, seperti pada Pemilu 2020.

Baca juga : Yuni Shara, Susah Hidup Sendiri

“Kita telah berada dalam perkembangan yang sangat pesat. kita telah meluncur seperti sebuah roket, menuju nominasi Partai Republik,” ujar Trump kepada para pendukungnya di Negara Bagian Richmond, Virginia, sambil menggembar-gemborkan kemenangannya di Iowa, New Hampshire, Nevada, dan South Carolina, dalam Super Tuesday.

Menurut tim kampanyenya, Trump belum bisa dinyatakan sebagai pemenang pada Selasa malam waktu setempat. Namun diperkirakan dia akan dinobatkan sebagai nominator dari Partai Republik paling lambat 19 Maret nanti.

Demi menjegal Trump, Haley terus mengingatkan pemilih mengenai sejumlah masalah yang ditimbulkan konglomerat itu dalam beberapa bulan terakhir. Seperti kasus dugaan pelecehan seksual dan penipuan bisnis yang mencapai ratusan juta dolar.

Baca juga : Prabowo Mau Bangun Koalisi Besar, Betulkah?

Trump, yang menyangkal semua tuduhan itu, juga menghadapi ancaman hukuman penjara atas berbagai tuduhan kejahatan federal dan negara bagian. Sebagian besar karena diduga mencoba menipu atau melakukan kecurangan pada pemilu 2016 dan 2020.

Sementara Biden, popularitasnya kini tertinggal dari Trump dalam sebagian besar jajak pendapat di negara bagian dengan pemilih mengambang alias swing voters.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.