Dark/Light Mode

ATOMEXPO XIII-2024 Rusia

Bos WNA: Teknologi Nuklir, Kunci Masa Depan Dunia Bebas Karbon

Selasa, 26 Maret 2024 12:28 WIB
Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia (WNA) Sama Bilbao y Leon dalam acara Plenary Session: Empowering Clean Future, ATOMEXPO XIII-2024 di Sochi, Krasnodar Krai, Rusia, Senin (25/3/2024). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka/RM.id)
Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia (WNA) Sama Bilbao y Leon dalam acara Plenary Session: Empowering Clean Future, ATOMEXPO XIII-2024 di Sochi, Krasnodar Krai, Rusia, Senin (25/3/2024). (Foto: Firsty Hestyarini/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia (WNA) Sama Bilbao y Leon menegaskan, energi nuklir adalah elemen kunci menuju masa depan dunia yang bebas karbon.

Leon menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang meningkatkan taraf hidup, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kebutuhan listrik secara global. Di saat yang sama, dunia juga dihadapkan pada PR konkret mewujudkan emisi karbon nol bersih (net zero emission).

“Masa depan dunia bebas karbon membutuhkan dekarbonisasi di semua sektor, tak cuma di urusan produksi listrik,” kata Leon dalam Plenary Session: Empowering Clean Future, ATOMEXPO XIII-2024 di Sochi, Krasnodar Krai, Rusia, Senin (25/3/2024).

Leon menjelaskan, teknologi nuklir sangat cocok mendekarbonisasi sektor yang sulit dikurangi, semisal kebutuhan panas industri.

Baca juga : Bos Rosatom: Tak Ada Yang Bisa Hentikan Kemajuan Teknologi Nuklir Rusia

Di COP28 yang berlangsung di Uni Emirat Arab (UEA) pada November 2023, negara-negara telah bersepakat menetapkan target untuk melipatgandakan penggunaan energi nuklir pada tahun 2050.

“Ini adalah target yang menantang. Itu bisa dicapai jika industri nuklir global, pemerintah, regulator, dan stakeholder utama lainnya dapat saling bekerja sama untuk mewujudkan,” papar Leon.

Reaktor Nuklir Gen IV

Dalam kesempatan tersebut, Leon juga menyampaikan pandangannya tentang kesiapan industri nuklir global untuk menggunakan reaktor nuklir Gen-IV.

Dia mengatakan, kehadiran floating small modular reactor (SMR) atau reaktor modular terapung berskala kecil di Pevek Siberia, SMR berkonsep pendingin gas suhu tinggi di Teluk Shidao, China serta SMR dan reaktor modular lanjutan (AMR) dalam tahap perencanaan lanjutan menjadi bukti, bahwa dunia sedang membangun momentum untuk reaktor nuklir generasi berikutnya.

Baca juga : Rusia Promosikan Nuklir Sebagai Energi Bersih, Indonesia Diundang Jadi Pembicara

“Industri nuklir perlu bergerak cepat dari keberhasilan proyek percontohan ke tahapan operasi komersil, untuk memastikan skala ekonomi yang bisa direalisasikan.

"Perlu ada optimalisasi proses regulasi, untuk memastikan industri nuklir memenuhi tujuan pengoperasian sejumlah besar SMR, mempertahankan standar, dan memperbaiki tingkat efisiensi,” pungkasnya.

ATOMEXPO XIII-2024 yang digelar di Sochi pada 25-26 Maret 2024 diikuti 4.500 partisipan. Termasuk dari kalangan pebisnis, pejabat pemerintah, dan organisasi internasional. Tiga media dari Indonesia: Rakyat Merdeka, Kompas, dan ANTARA diundang langsung oleh Badan Energi Nuklir Rusia (Rosatom) untuk meliput acara bergengsi ini.

Event yang mengusung konsep ramah lingkungan ini antara lain dihadiri Deputi Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Mikail Chudakov, Menteri Hidraulik, Energi, dan Pertambangan Burundi Ibrahim Uwiyeze, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Peter Szijjarto, dan Menteri Kesehatan Serbia Danica Grujicic.

Baca juga : CES 2024, LG Kenalkan Visi Baru, Menciptakan Kembali Masa Depan Berbasis AI

 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.