Dark/Light Mode

Biden Ngaku Sedih Lihat Kondisi Di Gaza

AS Masih Kirim Bom Dan Jet Temput Buat Israel

Senin, 1 April 2024 06:20 WIB
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan PM Israel Benyamin Netanyahu. Foto: TIMES OF ISRAEL
Presiden AS Joe Biden (kiri) dan PM Israel Benyamin Netanyahu. Foto: TIMES OF ISRAEL

RM.id  Rakyat Merdeka - Ucapan dan tindakan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengenai konflik di Gaza, plin-plan! Baru-baru ini, Biden mengaku bersimpati dan bisa merasakan rasa pedih dan sakit yang dirasakan warga Arab-Amerika yang menyaksikan perang di Palestina.

Anehnya, Presiden AS ke-46 ini masih meloloskan kesepakatan penjualan senjata berupa bom dan pesawat tempur ke Israel. Semua ini terjadi di waktu yang berdekatan.

Saat mengadakan perayaan ‘Bulan Warisan Arab Amerika’, Jumat (29/3/2024), Biden mengaku ikut merasakan kesedi­han warga AS melihat dampak perang Israel-Hamas. Dia mengaku sedih melihat penderi­taan rakyat Gaza.

Baca juga : KPK Pastikan Jerat Pidana Sang Direktur

‘’Kami harus berhenti se­jenak untuk merenungkan rasa sakit yang dirasakan begitu banyak komunitas Arab Amerika selama perang di Gaza,” ujar Biden dikutip Al Arabiya, Sabtu (30/3/2024).

Namun beberapa jam setelah pernyataannya itu, surat kabar AS, Washington Post, Sabtu (30/3/2024) melaporkan, pemerintahan Biden menandatangani pengiriman bom dan pesawat tempur tambahan senilai miliaran dolar ke Israel. Ini kian menjadikan Israel salah satu penerima bantuan luar negeri terbanyak AS.

Washington juga berkali-kali memveto resolusi gencatan sen­jata Gaza di Dewan Keamanan PBB, sebelum akhirnya abstain pada bulan ini.

Baca juga : Lebih Beruntung Dari Sandra Dewi

Sejak 2021 lalu sampai Ma­ret 2024, Pemerintah Biden mengeluarkan pernyataan dalam rangka Bulan Warisan Arab Amerika. Pernyataan tahun ini lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya, karena komitmen Biden pada perang di Gaza. Beberapa bulan terakhir, banyak warga Muslim dan Arab Amerika yang didukung komunitas lain­nya, menggelar unjuk rasa mende­sak gencatan senjata di Gaza. Termasuk di bandara-bandara, jembatan New York, di Los Angeles dan depan Gedung Putih.

Para pengunjuk rasa juga kerap mengganggu pidato Biden di kampanye-kampanye pemilihan presiden. Termasuk di peng­galangan dana di New York pada Kamis (28/3/2024).

Para pengunjuk rasa memin­ta Biden memenuhi tuntutan mereka, atau akan kehilangan dukungan di pemilihan pres­iden November mendatang. Masyarakat Arab dan Muslim tampaknya tidak mendukung mantan Presiden Donald Trump, tapi pengamat menilai, komuni­tas itu dapat menjadi golongan putih (golput), sehingga Biden kehilangan suara yang sangat penting baginya.

Baca juga : Merasa Manuver Politiknya Ditekan, Banteng Mulai Gelisah

Komunitas Arab dan Muslim AS berkontribusi besar pada kemenangan Biden di Pemilihan Presiden 2020 lalu.

Namun operasi militer Israel membuat banyak warga Arab, Muslim dan aktivis anti-perang AS marah dan kecewa. Warga Muslim dan keturunan Arab di AS mende­sak presiden dari Partai Demokrat itu berhenti menjual senjata ke Is­rael. Biden didesak menggunakan pengaruhnya, untuk melindungi warga sipil dan mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.