Dark/Light Mode

Catatan Veronika Novoseltseva

Merayakan Hari Internasional Penerbangan Manusia ke Luar Angkasa

Jumat, 12 April 2024 07:00 WIB
Presiden Soekarno saat memberikan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana kepada antariksawan Yuri Gagarin. (Foto: Ist)
Presiden Soekarno saat memberikan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana kepada antariksawan Yuri Gagarin. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada tanggal 12 April 1961 seorang Warga Negara Uni Soviet, letnan satu Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang mengorbit bumi dalam pesawat luar angkasa Vostok. Peristiwa ini merupakan tonggak pembuka dalam penerbangan orbit berawak. Dalam waktu beberapa jam nama Yuri Gagarin menjadi terkenal di seluruh dunia. 

Peluncuran roket berawak pertama menjadi sebuah kemenangan ilmu Soviet, yang memastikan keunggulan Rusia dalam penelitian antariksa untuk beberapa dasawarsa ke depan.

Pada tanggal 9 April 1962 ditetapkan Hari Antariksa yang sejak tahun 2011 disebut sebagai Hari Internasional Penerbangan Manusia ke Luar Angkasa. Untuk memperingati peristiwa ini atas prakarsa Rusia Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yubileum. Lebih dari 60 negara menjadi negara co-sponsor resolusi tersebut.

Baca juga : Bandara Dhoho Kediri Layani Penerbangan Komersial Reguler

Selama puluhan tahun belakangan ini Federasi Rusia telah membatu sejumlah negara meluncurkan antariksawannya ke orbit bumi. Negara kami secara konsisten mendukung akses semua negara ke luar angkasa. Rusia memprakarsai pernyataan-pernyataan bersama tentang pelarangan penempatan senjata di luar angaksa, berusaha tetap menjaga angkasa luar bebas dari senjata dan terbuka untuk kerja sama. Negara kami mempromosikan penggunaan hanya teknologi damai di sana.

Paling jelas posisi Rusia terkandung dalam pernyataan Yuri Gagarin: Setelah saya mengorbit bumi di wahana satelit saya lihat betapa indahnya planet kita. Marilah melestarikan dan memperbanyak keindahan ini dan tidak memusnahkannya. Sebuah kebijaksanaan seorang manusia yang unik!

Pada tahun 1961 dua bulan setelah penerbangan bersejarah, Presiden pertama Republik Indonesia Bapak Soekarno selama kunjungan Beliau ke Moskow menganugerahi Yuri Gagarin dengan salah satu tanda kehormatan Indonesia tertinggi – Bintang Mahaputera Adipradana. Sejak saat itu kata-kata Sputnik dan Gagarin serta nama Yuri menjadi sangat populer di Indonesia.

Baca juga : Garuda Operasikan 2 Penerbangan Kemanusian Ke Sudan Dan Palestina

Penerbangan pertama manusia ke luar angkasa tetap adalah warisan bersama semua Republik bekas Uni Soviet. Menurut Juru bicara Kemlu Rusia Maria Zaharova "Satelit-satelit, roket-roket dan senyuman Yuri Gagarin – semua ini adalah capaian dari 15 Republik USSR. Para ilmuwan, buruh, guru, dokter, orang militer – kita semua bekerja untuk mencapai tujuan yang luar biasa".

Pada tanggal 10 Maret 2021 dalam rangka perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Rusia-Indonesia monumen Yuri Gagarin dibuka di Taman Mataram di Jakarta. 

12 April 2024 para diplomat Kedutaan Besar Rusia dan dari Kedutaan Besar beberapa negara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) serta masyarakat lokal ikut serta dalam upacara peletakan karangan bunga ke monumen Yuri Gagarin– sebuah simbol pencapaian ilmu-teknis kita bersama, petanda zaman baru dalam penelitian luar angkasa.  

Baca juga : Mencari Jalan Baru untuk Lindungi Penerimaan Negara

Artikel ini ditulis oleh:

Kuasa Usaha Rusia untuk Indonesia

Veronika Novoseltseva 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.