Dark/Light Mode

Soal Investigasi Pelanggaran HAM Israel Di Gaza

Amerika Nggak Jujur Dan Standar Ganda

Kamis, 25 April 2024 06:20 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.

 Sebelumnya 
Kelompok HAM menilai, AS telah menerapkan standar ganda terkait Israel. Sementara terhadap musuhnya, Washing­ton dengan cepat mengutuk tindakan tertentu. Misalnya, terhadap Rusia ke menginvasi Ukraina. Namun, Pemerintahan Biden berhati-hati untuk tidak melangkah terlalu jauh dalam mengkritik Israel.

Brian Finucane, Penasihat Senior untuk Program AS di In­ternational Crisis Group menilai, bantahan Blinken tidak jujur.

Sejumlah pakar internasional juga mengatakan, pada akhir Maret, wabah kelaparan mulai di­rasakan di Gaza utara, yang telah diisolasi dan berada di bawah kendali Israel sejak akhir 2023.

Baca juga : Saksi Kasus SYL Minta Perlindungan LPSK

Israel memberlakukan blokade total terhadap Gaza, segera setelah serangan Hamas --faksi yang berkuasa di Palestina sejak 2007--pada 7 Oktober 2023, hingga memicu perang. Blokade tersebut sedikit dikendurkan beberapa minggu kemudian di bawah tekanan AS.

Sanksi Untuk Israel

Washington tengah menim­bang seberapa besar sanksi yang akan dijatuhkan pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Blinken menyebut, akan menjatuhkan sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, terkait insiden di Tepi Barat sebelum agresi Israel ke Palestina pada 7 Oktober 2023. Namun hingga pertengahan pe­kan ini, belum ada tanda-tanda sanksi diberikan.

Batalion Netzah Yehuda dise­but beranggotakan pemukim Ya­hudi ortodoks muda dan radikal. Atas sanksi tersebut, Batalion Netzah Yehuda tidak akan bisa mendapat bantuan dan akses pelatihan militer dari AS.

Baca juga : Lagi Ngeganja, Diciduk Polisi

Selain batalion tersebut, Ke­menlu AS dilaporkan akan mem­pertimbangkan sanksi untuk satuan militer dan polisi Israel lain, yang melanggar hak asasi rakyat Palestina selama lebih dari satu tahun terakhir.

Menurut Reuters, seorang sumber AS menyatakan, sanksi tersebut akan melarang Israel mengucurkan dana bantuan mi­liter dari AS, untuk membantu Batalion Netzah Yehuda mem­beli persenjataan.

Namun IDF membantah, per­sonel Batalion Netzah Yehuda telah melanggar kode etik. IDF menyebut, batalion tersebut telah berjuang secara profesional dan gagah berani di Jalur Gaza.

Baca juga : Prabowo & Gibran Dikawal Paspampres

Perdana Menteri ((PM) Israel Benjamin Netanyahu bahkan menegaskan, akan menentang sanksi apapun terhadap Israel. Senada, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir me­nyatakan, sanksi kepada unit militer Israel merupakan kepu­tusan moral terendah AS. DAY

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 14, edisi Kamis, 25 April 2024 dengan judul "Soal Investigasi Pelanggaran HAM Israel Di Gaza, Amerika Nggak Jujur Dan Standar Ganda"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.