Dark/Light Mode

Peringati Al-Nakba Ke-76

Lawan Israel Menggema Di Rumah Dubes Palestina

Kamis, 16 Mei 2024 06:20 WIB
Dubes Zuhair Al-Shun (di podium) berpidato di Peringatan Al-Nakba, di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Dubes Zuhair Al-Shun (di podium) berpidato di Peringatan Al-Nakba, di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rakyat Palestina memperingati Al-Nakba ke- 76 pada Rabu (15/5/2024). Puluhan warga Palestina yang ada di Jakarta berkumpul di Kedutaan Besar Palestina Jakarta, memperingati pengusiran rakyat Palestina dari tanah air mereka. Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menegaskan, rakyat Palestina tidak akan gentar melawan penjajahan Israel.

Nakba merupakan kata yang be­rasal dari Bahasa Arab yang berarti ‘bencana’ atau ‘malapetaka’. Al-Nakba dikenal sebagai peringatan penghancuran masyarakat dan tanah air Palestina pada 1948.

Lebih dari 700.000 warga Palestina terusir dari rumah mereka saat itu. Pada 1998, Pe­mimpin Palestina Yasser Arafat menandai 15 Mei sebagai Hari Al-Nakba. Al-Nakba ditetapkan tepat satu hari setelah tanggal kemerdekaan Israel pada 14 Mei.

Baca juga : Dirjen Hortikultura Diusulkan Diganti

Dengan mimik muka penuh amarah, Dubes Palestina kem­bali mengingatkan peristiwa tragis yang masih berlangsung di Gaza saat ini. Ia menyatakan, bencana kemanusiaan tersebut merefleksikan tragisnya peris­tiwa Al-Nakba. Sedangkan ko­munitas internasional bungkam.

“Saya harus mengatakan, ko­munitas internasional saat ini absen. Sudah banyak masyarakat dunia yang memberikan dukungan. Tapi para politisi dunia sama sekali absen. Itu sangat jelas, kalau mereka hanya mencari keuntungan,” kata Zuhair al-Shun.

Konflik 7 Oktober 2023 diiku­ti agresi militer yang dilancarkan pasukan Zionis Israel di Jalur Gaza. Agresi ini telah menewas­kan lebih dari 35.000 warga Palestina. Sebanyak 70 persen dari jumlah tersebut adalah anak-anak dan perempuan. Lebih dari 1,5 juta penduduk kehilangan tempat tinggalnya.

Baca juga : Maria Theodore, Tinggalin Jefri Nichol?

Berdasarkan catatan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), atau badan PBB yang mengurusi pengungsi Pales­tina, terdapat lebih dari 5,8 juta warga Palestina yang mengungsi. Mereka terus menghadapi kesu­litan akibat peristiwa Al-Nakba yang terjadi pada 1947-1948.

Sebagian besar pengungsi ini tinggal di kamp-kamp. Kondisi hidup mereka sangat dipenga­ruhi kebijakan represif yang diberlakukan Zionis Israel.

Dubes Al-Shun mendorong komunitas internasional untuk terus berupaya mencari jalan ke­luar, terutama untuk mengakhiri pembantaian masyarakat sipil. Ia bahkan menyebut perang yang dilancarkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Gaza adalah perang yang bodoh.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.