Dark/Light Mode

Turunkan Emisi Karbon

Norwegia Bangga Bisa Kolaborasi Dengan Kita

Senin, 3 Juni 2024 07:35 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen (kedua kiri) beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6/2024). (Foto: Setpres)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen (kedua kiri) beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6/2024). (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Andreas Bhelland Eriksen, didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (2/6/2024).

Pertemuan dilakukan ter­tutup selama sekitar satu jam. Siti mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang dibicarakan. Pertama, Presiden Jokowi menyinggung untuk tidak ada lagi diskriminasi terhadap kelapa sawit Indonesia.

“Tadi Bapak Presiden Jokowi kepada Norway memberi pema­haman dan persepsi yang tepat agar tidak terjadi diskriminasi terkait dengan sawit,” ungkap­nya.

Siti menjelaskan, permasala­han tersebut sudah mulai ditangani. Indonesia saat ini se­dang mengkritik kebijakan (EU Deforestation-Free Regulation) yang dinilai diskriminasi terha­dap sawit.

Kedua, dibahas kerja sama antara Indonesia dan Norwe­gia. Politisi Partai NasDem ini menuturkan, Norwegia telah mengucurkan dana 156 juta dolar AS sebagai upaya menu­runkan emisi karbon sebesar 30,2 juta ton.

Baca juga : Gerindra Dapat Energi Baru Di Pilgub Sumut

Ketiga, ada upaya kerja sama antara Indonesia dan Norwe­gia menurunkan emisi karbon. Untuk Indonesia, kata Siti, pada 2020, emisi karbon yang ber­hasil diturunkan sebanyak 945 juta ton.

Kemudian pada 2021, ada 889 juta ton dan tahun 2022, emisi karbon yang diturunkan sebanyak 875 juta ton.

“Untuk 2023 lagi dihitung tapi perkiraan saya lebih sedikit lagi penurunannya karena El Nino kemarin 2023 cukup berat tapi masih bisa dikelola tapi ma­sih tetap di atas 810 juta ton,” terangnya.

Siti melihat, upaya Indone­sia dalam menurunkan emisi karbon hingga ratusan juta ton seharusnya mendapat apresiasi dari dunia internasional. “Saya bersama Menteri Keuangan dan kawan-kawan di tim KLHK dan dan Kementerian Keuangan itu mencoba menjelaskan ke luar negeri, ‘lihat yang dikerjakan Indonesia sudah banyak’. Jadi kinerjanya seharusnya mendapat apresiasi,” imbuhnya.

Sementara Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Erikson menyampaikan terima kasih atas kesediaan waktu Presiden Jokowi untuk berdiskusi dengan Norwegia.

Baca juga : Mensos: Panti Jompo Bukan Budaya Indonesia

“Norwegia merasa bangga bisa bekerja sama dan berkolaborasi dengan Indonesia. Itu karena Indonesia sudah mencapai hasil signifikan dalam menangani deforestasi,” kata Erikson.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi mengatakan, saat ini Indonesia tengah menyiapkan laporan pengurangan emisi gas rumah kaca ketiga.

Laporan ini disusun untuk memenuhi pembayaran atau result-based contribution (RBC) dari Norwegia periode 2019-2020.

Berdasarkan kesepakatan kon­tribusi yang ditandatangani pada Oktober 2022, Norwegia telah melakukan RBC pertamanya kepada Indonesia sejumlah 56 juta dolar AS tahun 2022. Ini merupakan pengakuan terha­dap kinerja Indonesia dalam mengurangi deforestasi dan degradasi hutan selama periode 2016-2017.

Kemudian, Norwegia kembali merealisasikan RBC tahap 2 dan tahap 3 sebesar 100 juta dolar AS pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024 untuk upaya penurunan emisi periode tahun 2017-2018 serta 2018-2019.

Baca juga : Pendaftaran Cakada Banteng Sepi Peminat

Dengan demikian, Norwegia telah merealisasikan total dana RBC kepada Indonesia sebe­sar 156 juta dolar AS. Laksmi menyebut, kedua menteri telah bertukar informasi tentang apa yang sudah dilakukan Indonesia dan Norwegia.

“Namun, yang pasti Indo­nesia masih punya satu termin untuk dilaporkan. Bila kerja sama ini diperpanjang, kita akan terus melakukan RBC,” kata Laksmi.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 2 Juni 2024 dengan judul Turunkan Emisi Karbon, Norwegia Bangga Bisa Kolaborasi Dengan Kita

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.