Dark/Light Mode

Cegah Kenaikan Jelang Idul Adha

Bapanas Pelototin Harga Pangan

Senin, 3 Juni 2024 07:00 WIB
Presiden Joko Widodo kembali memonitor pasokan dan harga pangan pokok di daerah. Didampingi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, ada 2 pasar yang disasar pada Kamis (30/2024) bertempat di Pasar Luwung Agung, Musi Rawas Utara dan Pasar Bukit Sulap, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Presiden Joko Widodo kembali memonitor pasokan dan harga pangan pokok di daerah. Didampingi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, ada 2 pasar yang disasar pada Kamis (30/2024) bertempat di Pasar Luwung Agung, Musi Rawas Utara dan Pasar Bukit Sulap, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan kewajaran harga pangan pokok strategis menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha pada 17 Juni 2024. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan melakukan analisa kondisi harga pangan secara nasional, termasuk di tingkat konsumen.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya melakukan analisa kondisi harga pangan secara rutin.

“Data harga-harga tersebut merupakan himpunan dari to­tal 1.503 enumerator se-Indonesia mulai dari tingkat pro­dusen, konsumen sampai gro­sir,” ungkap Arief dalam keterangan resmi Bapanas, Minggu (2/6/2024).

Baca juga : Jurus Pengolahan Sampah Banyumas Layak Ditiru DKI

Lebih lanjut dijelaskan Arief, mengacu pada harga pangan strategis rata-rata nasional di tingkat konsumen per 29 Mei 2024, komoditas beras medium dan premium di zona 2 dan 3, perlu dilakukan intervensi. Hal ini menimbang harga yang tercatat melebihi 5,89 persen sampai 15,54 persen dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sementara untuk komoditas bawang merah, minyak goreng curah, gula konsumsi dan beras medium zona 1 dikategorikan dengan status waspada.

“Tentunya berbagai program intervensi ke pasar secara terus menerus dilaksanakan Pemerintah. Bulan Juni ada Hari Raya Idul Adha yang biasanya akan pengaruhi harga pangan, sehingga jadi fokus kita dalam memastikan pasokan dan harga yang baik dan stabil,” ujar Arief.

Baca juga : Los Blancos Rajai Benua Biru

Arief menuturkan, melalui Perum Bulog, Bapanas telah menugaskan pelaksanaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) baik di tingkat konsumen maupun ritel modern.

Per 29 Mei 2024, realisasi beras SPHP di tingkat konsumen telah mencapai 729 ribu ton dari target 1,2 juta ton.

Sementara realisasi beras SPHP ke ritel modern sudah 50 ribu ton dengan 3 besar penyaluran ke Indomaret, Indogrosir dan Alfamart.

Baca juga : The Djoker Samai Rekor Federer

Arief mengatakan, program intervensi lainnya juga dilaku­kan Pemerintah dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM). “GPM adalah instrumen anda­lan penstabilan kondisi pangan nasional,” sambungnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.