Dark/Light Mode

Ketemu Menteri Wishnutama, Dubes Tantowi Ingatkan Visi One Pacific Destination

Rabu, 13 November 2019 11:26 WIB
Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga Tantowi Yahya (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (13/11). (Foto: KBRI Wellington)
Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga Tantowi Yahya (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (13/11). (Foto: KBRI Wellington)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga Tantowi Yahya menjumpai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama di kantornya, Gedung Sapta Pesona, Jl. Medan Merdeka Barat, Selasa (12/11).

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Tantowi yang juga berlatar belakang pariwisata ini menjelaskan peluang, untuk mendatangkan banyak wisatawan dari Pasifik ke Indonesia melalui One Pacific Destination.

Konsep ini adalah visi besar Indonesia untuk mengintegrasikan negara-negara di Pasifik menjadi satu tujuan terpadu.

Gagasan yang ditawarkan Indonesia di Pacific Exposition 2019 di Auckland pada Juli lalu, disambut antusias oleh negara-negara peserta.

One Pacific Destination sejatinya adalah Destinasi Pasifik Terpadu,  yang mengaitkan Indonesia di dalamnya. Visi tersebut ramai dibicarakan dan dibahas oleh para peserta Tourism Forum, dalam pertemuan Pacific Exposition di Auckland pada 11 Juli 2019.

Forum tersebut juga dihadiri Menteri Pariwisata Kabinet Kerja, Arief Yahya serta sejumlah Menteri dan CEO Pariwisata dari negara-negara Pasifik.

Baca juga : Rapat Terbatas Perdana, Jokowi Ingatkan Situasi Ekonomi Global Makin Sulit

Australia yang menjadi pusat wisata pesiar di Pasifik, menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan gagasan ini. Sekadar info, 80 persen penumpang kapal pesiar ke Selandia Baru dan negara-negara Pasifik lainnya, berasal dari Australia.

Menuju Destinasi Tunggal

Bermodalkan keindahan pulau-pulaunya yang kaya dengan pantai berpasir putih, laut sejernih kristal yang berombak tenang, penduduknya yang ramah serta keunikan budaya Melanesia dan Polinesia, wisatawan dari Amerika, Eropa, Cina, Timur Tengah serta Asia yang banyak berkunjung ke kawasan ini, nantinya akan berkesempatan menikmati eksotisme dan keunikan lebih dari 20 negara-negara Pasifik secara paripurna.

"Indonesia ada di dalamnya. Ini peluang yang kita ciptakan," jelas Tantowi.

"Mengintegrasikan Indonesia Timur yang secara geografis terletak di Samudera Pasifik ke dalam peta pariwisata Pasifik yang baru, adalah misi besar Indonesia. Banyak yang akan kita peroleh melalui pengintegrasian ini. Akses wisatawan dunia untuk menikmati Papua, Maluku dan NTT akan terbuka. Indonesia sebagai bagian dari Pasifik dengan sendirinya akan terkonfirmasi," lanjutnya.

 

Baca juga : Kunjungi Aceh, Dubes Malaysia Perkuat Kerja Sama Pariwisata

 

Cruise sebagai wisata masa depan

Bicara Pasifik, bicara maritim. Ini karena sebagian besar wilayahnya adalah laut. Cara terbaik untuk menikmati Pasifik ini adalah berlayar. Itulah mengapa wisata pesiar (cruising) semakin populer dan diminati di kawasan ini.

Semakin banyak masyarakat dunia, khususnya Australia dan Selandia Baru, yang berwisata dengan menjadi penumpang kapal pesiar.

Dubes Tantowi dan Menteri Wishnutama sepakat ini peluang yang harus direbut.

"Raja Ampat di Papua, Labuan Bajo dan Komodo di NTT dan Ambon yang diproyesikan sebagai Kota Musik adalah destinasi indah dan unik yang bisa ditawarkan. Tiga destinasi kita itu menampilkan keindahan dan keunikan baru, dalam paket Pasifik yang sudah ada selama ini. Kehadiran Indonesia dalam peta Pasifik yang baru, secara teoritis akan memperkaya destinasi di kawasan ini" jelas Menteri Wishnutama.

Baca juga : Oke Jadi Menteri, Wishnutama Siap Kembangkan Industri Kreatif

"Pekerjaan rumah kita saat ini adalah merealisasikan visi ini, dengan memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur pendukung. Kita juga minta perwakilan kita di Pasifik untuk terus meyakinkan negara-negara yang sudah maju pariwisatanya seperti Australia, Selandia Baru untuk mendukung gagasan Indonesia ini," sambungnya.

Dalam pertemuan tersebut, Tantowi juga menyampaikan rencana pelaksanaan kegiatan Pacific Exposition ke-2 yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2021. Belum jelas tempat dan waktu pastinya.

Bermodalkan keberhasilan Pacific Exposition pertama yang dihadiri lebih dari 5.000 visitors, dan membukukan transaksi lebih dari 70 juta dolar AS, Pacific Exposition telah dipercaya oleh negara-negara Pasifik menjadi ajang mendorong produk mereka ke pasar internasional. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.