Dark/Light Mode

Mengingat Kembali Ide & Aksi Imam Khomeini (10)

Mengapa Barat Marah Terhadap Iran

Kamis, 13 Juni 2024 17:05 WIB
Sebuah spanduk menggambarkan rudal dan drone terbang melewati bendera Israel yang robek, dengan teks dalam bahasa Persia berbunyi: ”Tamparan berikutnya akan lebih keras”, dan dalam bahasa Ibrani: ”Kesalahanmu berikutnya akan menjadi akhir dari negara palsumu!” tergantung di Alun-Alun Palestina di Teheran, Iran. [Ilustrasi: AFP]
Sebuah spanduk menggambarkan rudal dan drone terbang melewati bendera Israel yang robek, dengan teks dalam bahasa Persia berbunyi: ”Tamparan berikutnya akan lebih keras”, dan dalam bahasa Ibrani: ”Kesalahanmu berikutnya akan menjadi akhir dari negara palsumu!” tergantung di Alun-Alun Palestina di Teheran, Iran. [Ilustrasi: AFP]

 Sebelumnya 
Netanyahu dan kelompoknya telah mengetahui tantangan ini sejak beberapa dekade lalu, bahwa tidak akan ada yang bisa menghentikannya, kecuali Iran. Mereka percaya, menghancurkan peradaban Iran harus didahulukan. Namun sekarang sudah terlambat.

Iran akan menjadi tempat mengerikan bagi Netanyahu, karena konflik global jauh lebih besar bagi pasukan Netanyahu untuk menanganinya. Bahkan Hizbullah menjadi penantang terbesar bagi kelompok garis keras Yahudi saat ini.

Netanyahu bahkan tidak mampu menduduki tempat terkecil di Jalur Gaza. Dia tidak dapat 'menghabisi Hamas' seperti yang dinasihatkan Nancy Pelosi kepada Netanyahu melalui telepon, pada malam 7 Oktober, yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, menelepon “Bibi” Netanyahu, dan mengatakan "Habisi mereka". Dia akan dimintai pertanggungjawaban atas pernyataannya yang tidak bertanggung jawab itu.

Baca juga : Status Perempuan

Para pembunuh anak-anak itu harus memahami bahwa Iran bukanlah Gaza. Atau sederhananya, bukan Damaskus. Mereka telah membunuh warga sipil tak bersenjata di Palestina selama 76 tahun terakhir.

Setelah 7 Oktober 2024, mereka telah membantai sekitar 35.000 orang di Gaza, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Membunuh orang tak berdosa adalah hal yang paling dikenal dari rezim Zionis. Tidak lebih dari itu.

Mereka ini adalah penjahat perang. Mereka tidak memiliki moral, rasa malu, rasa kemanusiaan, tanggung jawab; tidak ada. Kemungkinan besar Presiden Biden akan menghadapi dakwaan genosida segera setelah masa jabatannya berakhir.

Baca juga : Kepribadian Multidimensi Imam Khomeini

Pembunuhan massal di Gaza baru-baru ini akan dikenang dalam ingatan sejarah. Pemerintahan saat ini di Amerika telah mendiskreditkan apa yang disebut sebagai "Nilai-nilai Amerika" di mata masyarakat dunia.

Penghinaan terhadap politik Amerika dan Rezim Apartheid Zionis tidak datang begitu saja, melainkan dari pengaruh politik dan militer Iran. Warisan Iran lebih besar dan lebih berani terkait perjuangan panjang bangsa Palestina untuk merdeka.

Dengan rahmat Allah SWT, semua negara muslim akan segera bangun dari tidur nyenyaknya. Mereka akan bersatu padu, dan Palestina akan merdeka selamanya. Ini adalah perintah Ilahi, yang paling dimengerti oleh Iran.

Baca juga : Cendekiawan Muslim Penting Terlibat Diskusi-Kodifikasi Hukum Internasional

Pemimpin Tertinggi Iran, Imam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei dengan lantang berseru kepada seluruh Dunia Muslim, "Mari kita tentukan apa yang menyatukan kita, mari kita abaikan apa yang memecah belah kita, bersama, kita lebih kuat." (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.