Dark/Light Mode

RI Dan Timur Leste Komitmen Tangani Sampah Plastik Di Laut

Kamis, 12 Desember 2019 00:17 WIB
Menteri Lingkungan Timor Leste, Demetrio do Amaral de Carvalho (kedua kiri) saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri LHK Alue Dohong (kanan ketiga) di Konferensi Perubahan Iklim Ke-25, Madrid, Rabu (11/12).
Menteri Lingkungan Timor Leste, Demetrio do Amaral de Carvalho (kedua kiri) saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri LHK Alue Dohong (kanan ketiga) di Konferensi Perubahan Iklim Ke-25, Madrid, Rabu (11/12).

RM.id  Rakyat Merdeka - Timur Leste akan melakukan kerja sama dengan Indonesia dalam penyediaan pasokan bahan baku sampah plastik. 

"Kerja sama regional dengan Indonesia perlu dilakukan untuk mengatasi persoalan yang lebih luas lagi," kata Menteri Lingkungan Timor Leste, Demetrio do Amaral de Carvalho saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri LHK Alue Dohong di Konferensi Perubahan Iklim Ke-25, Madrid, Rabu (11/12).

Carvalho mengatakan, Timor Leste tengah mengembangkan kebijakan nol plastik dengan melakukan konversi plastik ke energi untuk bahan bakar industri. 

Kementeriannya bekerjasama dengan Sydney University di Australia, untuk mengembangkan konversi tersebut. Jika berhasil, bahan baku plastiknya tidak akan mencukupi. 

Baca juga : Jokowi Komitmen Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 29%

“Maka itu, kerja sama dengan Indonesia dalam penyediaan pasokan bahan baku sampah plastik perlu dilakukan,”paparnya

Ia mengatakan, persoalan plastik laut juga berpengaruh pada kehidupan biota laut, seperti Blue Whale dan Dugong yang mengalami kematian akibat mengonsumsi plastik.

Sementara itu, Wamen KLHK Alue Dohong menambahkan, Indonesia telah memiliki kebijakan dan peraturan perundang-undangan penanganan sampah daratan, plastik, dan sampah laut. 

“Dibanyak kota, telah dilakukan pelarangan penggunaan plastik tunggal di pusat perbelanjaan moderen. Pengembangkan bioplastik dari singkong untuk menggantikan plastik yang tidak biodegradable juga dilakukan. Bioplastik ini telah diekspor ke Timor Leste,” ungkapnya.

Baca juga : Puskepi : Harga Avtur Pertamina Sangat Bersaing, Waspada Pemain Baru

Alue mengungkapkan, bahwa sudah banyak produk-produk Indonesia di Timor Leste. Termasuk kerja sama Timur Leste dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia, seperti dengan PT Sarana.

Kedua negara ini juga memiliki proyek ekosistem lintas batas terkait mangrove dan rehabilitasi berbasis sungai. Termasuk roadmap untuk menangani masalah sampah plastik di tingkat produsen. 

“Kampanye nasional juga dilakukan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik, seperti mengganti sedotan dengan purun,”ujarnya. 

Tak hanya itu, pengembangkan bahan material bangunan dengan campuran plastik juga dilakukan. Untuk itu, usulan Timor Leste membentuk kerja sama regional penanganan sampah plastik, baik darat maupun laut sangat baik. 

Baca juga : Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman

“Itu akan dipertimbangkan. Kedua negara dapat melakukan perdagangan bilateral terkait dengan plastik sebagai bahan energi,” paparnya. 

Diketahui, Timor Leste merupakan mitra strategis Indonesia dalam menangani masalah plastik dan sampah. Kedua negara ini tengah dicemari oleh plastik, baik dari dalam negeri atau luar negeri. Bahkan dari wilayah yang sangat jauh, seperti Tiongkok dan Jepang. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.