Dark/Light Mode

Genjot Kerja Sama dan Investasi, KBRI Den Haag Gelar Forum Transportasi RI-Belanda

Sabtu, 14 Desember 2019 01:18 WIB
Kegiatan Transport Business Forum yang digelar KBRI Den Haag, di National Aviation Museum (Aviodrome) Lelystad Belanda, 10 dan 11 Desember 2019. (Foto: KBRI Den Haag)
Kegiatan Transport Business Forum yang digelar KBRI Den Haag, di National Aviation Museum (Aviodrome) Lelystad Belanda, 10 dan 11 Desember 2019. (Foto: KBRI Den Haag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Belanda di bidang transportasi, termasuk meningkatkan investasi, Kedutaan Besar Indonesia di Belanda menyelenggarakan Transport Business Forum, di National Aviation Museum (Aviodrome) Lelystad Belanda, 10 dan 11 Desember 2019. Kegiatan terdiri dari Aviation Business Forum dan Railway and Sustainable (Land) Transport Business Forum antara Indonesia dan Belanda 

Baca juga : Kemenhub Genjot Pembangunan Transportasi di Sulawesi dan Kalimantan

Dubes RI Den Haag, I Gusti A. Wesaka Puja, menyampaikan, salah satu latar belakang diselenggarakannya forum ini adalah, tahun ini bertepatan dengan perayaan 100 tahun sejak didirikannya Dutch Aviation pada 1919. KLM Royal Dutch Airlines telah menghubungkan Amsterdam dan Jakarta selama puluhan tahun.
 
“Dengan adanya sejarah hubungan yang baik tersebut diharapkan dapat terus dilanjutkan melalui berbagai bidang kerja sama dalam pengembangan kapasitas penerbangan sipil Indonesia-Belanda ke depan,” terang Dubes Puja dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (13/12).
 
Forum pada hari pertama menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka dari pihak penerbangan sipil kedua negara yaitu Kementerian Perhubungan, AirNav Indonesia, PT. Bintan Aviation Investment, To70, Luchtverkeersleiding Nederland (Air Traffic Control in Netherlands), Schiphol Airport, dan KLM Royal Dutch Airlines. Pihak Indonesia utama memaparkan mengenai Kerja Sama Pemerintah dan Swasta pada Sektor Transportasi, Kebijakan Pemerintah Indonesia dalam industri penerbangan sipil (Fair Competition and Development), manajemen lalu lintas penerbangan dan ruang udara, Bandar Udara Bintan dan Industri Aerospace.  
 
Sementara pihak Belanda menjelaskan mengenai Ruang Udara Eropa, lalu lintas penerbangan di ruang udara Belanda dan Eropa, kunci sukses dalam mencapai European Hub, kemajuan-kemajuan Schiphol Airport dan mengenai 100 tahun berdirinya KLM serta peluang di masa depan.
 
Masih dalam rangkaian kegiatan, pada 11 Desember 2019, Railway and Sustainable (Land) Transport Business Forum antara Indonesia dan Belanda diselenggarakan. Forum menghadirkan pembicara-pembicara stakeholder perkeretaapian kedua negara yakni Kementerian Perhubungan, Masyarakat Perkeretaapian Indonesia (MASKA), PT. LEN Industri (Persero), Ministry of Infrastructure and Water Management, ProRail, Solaris Bus & Coach dan HLR Consultancy.
 
Dalam forum tersebut pihak Indonesia berkesempatan memaparkan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam pengembangan perkeretaapian Indonesia, kebijakan pengembangan infrastruktur perhubungan darat, skema dan potensi Kerja Sama Pemerintah dan Swasta di sektor transportasi, serta peran angkutan kereta api terhadap pembangunan perkotaan.
 
Sementara pihak Belanda memaparkan tentang kebijakan Pemerintah Belanda terkait angkutan barang, peran perkeretaapian Belanda dalam pengembangan TOD, bus listrik sebagai angkutan umum yang ramah lingkungan serta pengembangan trem di Den Haag.
 
Direktur lalu Lintas dan Angkutan KA pada paparannya menyampaikan perihal pengembangan infrastruktur dan potensi skema kerja sama di bidang perkeretaapian Indonesia. “Dalam kurun waktu tahun 2015-2019, Pemerintah berhasil melaksanakan pembangunan jalur KA sepanjang 964,49 Km (termasuk jalur ganda KA dan reaktivasi), peningkatan dan perawatan jalur KA sepanjang 699,88 Km serta pembangunan stasiun dan bangunan operasional sejumlah 111 unit,” pungkasnya. 
 
Sebagai bagian dari kegiatan Transport Business Forum tersebut, juga dilaksanakan kunjungan lapangan terkait akses jalur KA di kawasan Port Rotterdam. Jalur KA di Port Rotterdam telah melayani angkutan KA barang menuju kawasan Eropa Barat dan Eropa Timur berisi muatan peti kemas, curah cair dan curah padat.  Akses jalur KA ini menjadi salah satu daya tarik bagi investor yang memberikan kemudahan penyaluran barang dari dan menuju pelabuhan.
 
Forum berjalan dengan interaktif dan dinamis serta menunjukkan minat pihak Belanda untuk mempelajari lebih jauh tentang prosedur dan mekanisme investasi di bidang infrastruktur transportasi serta peluang kerja sama di bidang transportasi ke depan. Peserta sepakat agar forum ini perlu ditindaklanjuti dengan memfasilitasi komunikasi yang lebih intens antara stakeholder Belanda dengan stakeholder Indonesia melalui KBRI Den Haag. Forum dihadiri oleh puluhan peserta yang secara antusias mengikuti sejumlah paparan yang disampaikan.  [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.