Dark/Light Mode

Bukan Pengganti OKI, KTT KL Untuk Kolaborasi Umat

Rabu, 18 Desember 2019 08:57 WIB
Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad membantah adanya pemberitaan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (Kuala Lumpur) atau KL Summit menggantikan Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Bantahan Mahathir soal pemberitaan  Pakistan Today disampai melalui siaran pers Kementerian Luar Negeri Malaysia, Selasa (17/12).

Mahathir juga telah ia menerima telepon dari Perdana Menteri Pakistann Imran Khan,  Senin (16/12). Khan menyatakan penyesalannya karena tidak dapat menghadiri KTT yang dijadwalkan dari 18 hingga 21 Desember 2019.

Baca juga : 11 Pejabat Belum Setor LHKPN, KPK: Kalau Bingung, Konsultasi Saja

Khan rencananya akan hadir untuk berbicara dan berbagi pemikirannya tentang keadaan urusan dunia Islam.

"KTT ini bukan platform untuk membahas tentang agama atau urusan agama, melainkan secara khusus untuk membahas keadaan urusan umat Islam," imbuh Mahathir

 

Baca juga : Mahathir Tegaskan Penggantinya Anwar Ibrahim

Hari ini, kata Mahathir, umat dihadapkan dengan penindasan, penahanan jutaan, ditempatkan di kamp-kamp penahanan, perang sipil yang mengakibatkan kehancuran total kota-kota dan negara-negara yang menyebabkan migrasi massal Muslim.

"Muslim dipindahkan ke negara-negara non-Muslim, kebangkitan Islamofobia, dan praktik irasional yang menentang ajaran Islam namun dipropagandakan atas nama Islam," terang Mahathir.

KTT berupaya untuk menghasilkan pendekatan baru dalam kolaborasi umat dan jika ia mampu mencapai sesuatu maka itu akan dapat disajikan kepada kelompok Islam untuk mengevaluasi apakah inisiatif ini harus dilakukan pada skala yang lebih besar.

Baca juga : Tradisi Pengantar Purnatugas, JK Tulis Pesan Khusus Untuk Polri

Untuk KTT ini hanya beberapa pemimpin nasional diminta untuk berpartisipasi, tetapi Malaysia ingin menegaskan kembali bahwa 56 negara di dunia Islam diundang dan 56 diwakili di berbagai tingkatan.

Malaysia sepenuhnya menyadari keterbatasan dan kemampuannya. Malaysia hanya berusaha untuk menyumbangkan sedikit yang mereka bisa untuk perbaikan umat. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.