Dark/Light Mode

Sultan Pahang Raja Malaysia

Jumat, 25 Januari 2019 09:34 WIB
Sultan Pahang
Raja Malaysia

RM.id  Rakyat Merdeka - Teka-teki siapa Raja Malaysia terjawab sudah. Sembilan keluarga kerajaan telah berembug dan me- netapkan penguasa Pahang, Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Ibni Sultan Ahmad Shah, sebagai Yang di- Pertuan Agong menggantikan Sultan Muhammad V dari Kelantan yang memilih mundur.

Rencananya, pria berusia 59 tahun itu akan dilantik sebagai Raja Malaysia ke-16 pada 31 Januari mendatang. Sementara penguasa Perak, Sultan Nazrin Shah, meneruskan jabatannya sebagai Wakil Yang di-Pertuan Agong.

Seperti dilansir The Straits Times, kemarin, keputusan raja baru itu diambil Konferensi Penguasa Malaysia yang saat ini dipimpin Sultan Terengganu, Sultan Mizan Zainal Abidin. Konferensi, terdiri dari sembilan sultan dan empat gubernur dari negara bagian yang bukan kesultanan.

Baca juga : Bos Restoran Tawarkan Kerjaan Kepada Maling

Dikabarkan, terpilihnya Sultan Pahang menjadi Raja Malaysia tanpa dihadiri raja sebelumnya, Sultan Muhammad V dari Kelantan. Sultan Muhammad V memilih mundur tanpa menjelaskan alasannya. Raja termuda dengan usia 49 tahun itu, mundur pada 6 Januari lalu. Sebenarnya, masa jabatan Sultan Muhammad V menjadi Raja Malaysia baru habis 2021. Namun, ia memilih mundur setelah dikabarkan sedang sakit dan dalam masa pengobatan di luar negeri.

Nah, di masa rehat itu, terdengar kabar miring tentang Muhammad V. Media Malaysia, banyak mempertanyakan gosip tentang Muhammad V yang telah menikah dengan mantan ratu kecantikan Rusia Oksana Vaevodina. Konon, wanita muda berusia 25 tahun itu kini tengah berbadan dua. Pernikahan keduanya, diyakini terjadi saat rehat kesehatan.

Terlepas gelapnya gosip tentang Muhammad V, penunjukkan Sultan Pahang menjadi Raja Malaysia membuat penduduk Pahang gembira. Pasalnya, sang Sultan terkenal sebagai sosok penguasa yang dekat dengan rakyat. Selain itu, raja baru ini juga terkenal aktif di dunia olahraga. Sang raja, juga menjabat pengawas non-eksekutif FIFA dan ketua federasi hoki Asia, Asian Hockey Federation. Bahkan, ia juga pernah menjadi pemain sepakbola, lalu mengetuai Federasi Sepak Bola Ma- laysia (FAM) periode 2014-17.

Baca juga : Bukan Debat, Hanya Klarifikasi

Seperti diketahui, pemerintahan Malaysia yang monarki konstitusional hanya menetapkan raja sebagai simbol semata. Kekuatan untuk menjalankan pe- merintahan di negara tersebut dipegang perdana menteri dan parlemen.

Tetapi, Raja juga memiliki kekuatan politik besar. Secara budaya politik, kedudukannya sebagai penjaga tradisi Melayu dan Islam di negeri mayoritas Muslim tersebut. Dia juga otomatis menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata. 

Berdasarkan konstitusi, raja bisa memveto pengangkatan seseorang dalam jabatan politik tertentu, termasuk perdana menteri. Lalu, jika terjadi situasi parlemen menggantung--tidak adanya partai yang mendapat suara dominan- raja bisa menjadi penentu akhir siapa yang berhak untuk memerintah. Raja Malaysia juga bisa memberikan pengampunan penuh (full pardon) kepada terpidana. Walau amat jarang dilakukan, pengampunan penuh tersebut berpotensi mengubah situasi politik Malaysia.

Baca juga : Musisi Dian Pramana Poetra Tutup Usia

Misalnya, pengampunan dari Sultan Muhammad V kepada Anwar Ibrahim yang dipenjara karena kasus sodomi. Pengampunan penuh tersebut membuka jalan bagi Anwar untuk kembali menjadi perdana menteri suatu hari nanti.

Para pengamat kini menunggu apa- kah Sultan Abdullah akan memberikan pengampunan penuh kepada mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang tengah menghadapi proses hukum terkait kasus skandal keuangan 1MDB, jika kelak ia dinyatakan bersalah dan dipenjarakan.

Najib adalah salah satu Orang Besar Berempat (empat pemimpin utama) dalam Dewan Kerajaan Pahang. Secara tradisi, penobatan sultan Pahang dianggap belum lengkap tanpa kehadiran Orang Besar Berempat. Najib hadir pada penobatan Sultan Abdullah.[BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.