Dark/Light Mode

5.974 Warga China Daratan Telah Terinfeksi

Cetak 132 Angka Kematian, Korban Virus Wuhan Terus Berjatuhan

Rabu, 29 Januari 2020 08:21 WIB
Warga China daratan, selalu menggunakan masker untuk meminimalkan risiko penyebaran virus Korona jenis baru, yang terus memakan korban. (Foto: SCMP)
Warga China daratan, selalu menggunakan masker untuk meminimalkan risiko penyebaran virus Korona jenis baru, yang terus memakan korban. (Foto: SCMP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Korban new coronavirus terus berjatuhan. Otoritas kesehatan China melaporkan pada Rabu (29/1), virus maut tersebut telah menjangkiti 5.974 warganya, yang berakhir dengan 132 kasus kematian.

Sebanyak 840 kasus baru, ditemukan di Provinsi Hubei, yang merupakan pusat penyebaran new coronavirus.

Secara global internasional, virus ini telah menjangkiti 6.052 orang.

Dengan angka 5.974, jumlah korban terinfeksi virus Korona jenis baru di China daratan, telah melampaui total korban virus Severe Accute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut, yang mewabah pada tahun 2002-2003.

Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada maaa itu, virus SARS menjangkiti 5.327 warga China daratan, dengan 349 angka kematian. Hal itu berlangsung selama sembilan bulan.

Baca juga : Gawat, Virus Wuhan Terus Makan Korban

Bandingkan dengan jumlah korban akibat new coronavirus, yang terus meroket sejak kasus tersebut pertama kali dikonfirmasi pada akhir Desember 2019.

Belum ada satu bulan, jumlah korban yang terjangkiti sudah melampaui kasus virus SARS.

Angka kematian tertinggi akibat virus Korona jenis baru di China daratan, terdapat di Provinsi Hubei. Jumlahnya, 125. Sisanya, tersebar di enam provinsi lain.

Saat ini, 3.300 orang di provinsi tersebut, tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara lebih dari 20.000 orang, tengah di-observasi untuk melihat adanya kemungkinan terinfeksi. Angka kematian ini dipastikan akan terus meningkat.

Mayoritas pasien yang meregang nyawa akibat virus Korona jenis baru adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan memiliki riwayat kesehatan yang kurang baik.

Baca juga : 9 Pelaku Perusakan Asrama Brimob Ditangkap, Komandan Kerusuhan Masih Buron

Pakar medis China memperkirakan, virus ini juga dapat menular melalui kontak dengan penderita.

Terkait hal ini, pakar penyakit pernapasan China Zhong Nanshan mengatakan, penyebaran virus Wuhan ini belum memasuki masa puncak.

Ia memprediksi, masa puncak tersebut akan terlewati dalam waktu seminggu ke depan. Paling telat 10 hari. “Semoga, tidak ada peningkatab besar lagi setelah itu,” ujar Zhong, seperti dikutip South China Morning Post, Rabu (29/1).

Berbeda dengan kalangan akademik dari Universitas Hong Kong. Mereka memprediksi, kasus infeksi new coronavirus di lima kota metropolitan China: Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chongqing baru akan dilalui pada akhir April atau awal Mei.

Profesor Yuen Kwok yang merupakan pakar penyakit menular Hong Kong mengatakan, ilmuwan di kota semi otonom itu telah mengembangkan vaksin a coronavirus. Namun, masih butuh waktu untuk uji klinis.

Baca juga : Jangan Ada Lagi Korban Kerusuhan

Sementara itu, ilmuwan China dan AS juga dilaporkan berlomba memproduksi vaksin new coronavirus.

Di seantero jagat, virus ini telah dikonfirmasi di 15 negara, di luar China. Seperti di negara-negara Asia, Amerika Utara, Australia, dan Eropa.

Pemerintah Korea Selatan, Jerman, Spanyol, dan India kini tengah mempertimbangkan untuk mengevakuasi warganya yang terjebak di ibu kota Provinsi Hubei, China. Saat ini, pemerintah China telah mengunci kota tersebut, untuk meminimalkan risiko penyebaran virus Korona jenis baru.

 Sedangkan Jepang dan AS telah mengirim pesawat pada Selasa (28/1) untuk membawa pulang warganya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.