Dark/Light Mode

Di Depan 36 Juta Warganya, Presiden Prancis Minta Maaf Gagal Tangkal Corona

Selasa, 14 April 2020 23:59 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berpidato di televisi. Foto: Reuters
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berpidato di televisi. Foto: Reuters

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (14/5) berpidato soal usaha Negeri Mode melawan wabah corona. Disiarkan langsung di televisi, dalam pidato yang ditonton sekitar 36, 7 warganya, Macron mengaku gagal menangkal wabah corona.

Jumlah penonton ini jadi rekor tertinggi dalam sejarah televisi Prancis. Sebagai perbandingan, jumlah ini 13 juta lebih tinggi ketimbang rekor sebelumnya saat Prancis menjadi juara dunia sepak bola 1998.

Berbicara di Istana Kepresidenannya yang dikenal dengan nama Elysee Palace, Macron menyatakan lockdown di Prancis yang dimulai pada 17 Maret akan diperpanjang minimal sampai 11 Mei. 

Baca juga : Donasikan Gaji dan Tunjangan, Puteri Komarudin Ajak Masyarakat Lawan Corona

“Kita mesti terus mematuhi aturan lockdown. Semakin dipatuhi, maka semakin banyak nyawa yang bisa diselamatkan,” ucap Presiden Macron. 

Berikutnya, Macron memina maaf, banyak masalah yang membuat Prancis kesulitan melawan wabah corona. Beberapa di antaranya adalah sulitnya mencari suplai masker dan mencari alat pelindung diri (APD) untuk petugas kesehatan. 

“Banyak kesalahan yang kami buat,” tegasnya. “Apakah kami siap menghadapi ini? Jawabannya tidak. Siapa pun tidak akan siap menghadapi krisis yang sebesar ini,” imbuh Macron. 

Baca juga : Muhadjir: Presiden Minta Masyarakat Bersatu Lawan Corona

Kabar baiknya, jelas Macron, Kementerian Kesehatan Prancis sudah bisa mengetes sebanyak mungkin warga yang diduga terjangkit virus corona, pada 11 Mei nanti. 

Data pada Selasa (14/4), angka kematian akibat Covid-19 di Prancis sudah mencapai 14, 967 orang. Bertambah 574 orang dari angka sehari sebelumnya. 

Menurut Macron, penghentian lockdown pada 11 Mei bisa dilakukan jika masyarakat tetap mematuhi aturan yang ada. Dan penyebaran virus juga terus menurun. 

Baca juga : Presiden, Wapres, Menteri, Anggota DPR, Tak Usah Lah

“Mulai 11 Mei kita akan perlahan membuka kembali sekolah dan kampus-kampus. Tapi proses pembelajaran baru akan dimulai pada musim panas nanti,” terangnya. 

Selasa (14/5) menandai hari keempat berturut-turut di Prancis jumlah pasien yang masuk ruang gawat darurat kembali menurun. Kini, total ada 6,845 yang berada di ruang gawat darurat karena corona. 

Saat ini, lebih dari 135 ribu kasus positif Covid-19 di Prancis. Dengan angka kematian mencapai 14.967 orang. [KRS]   

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.