Dark/Light Mode

Warganya Banyak Yang Meninggal, Trump Merasa Dapat Lencana Kehormatan

Rabu, 20 Mei 2020 09:53 WIB
Petugas medis di Maimonides Medical Center, New York, membawa pasien positif Covid-19 ke rumah sakit, Senin (18/5). (Foto: AFP)
Petugas medis di Maimonides Medical Center, New York, membawa pasien positif Covid-19 ke rumah sakit, Senin (18/5). (Foto: AFP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku merasa mendapat 'lencana kehormatan' saat mendengar kemungkinan korban meninggal akibat Covid-19 di negaranya bisa menyentuh angka 113 ribu orang pada pertengahan Juni nanti.

Selorohan Trump ini disampaikannya saat memberikan konferensi pers rutin di Gedung Putih, Selasa (19/5). "S9aya melihat semuanya ini seperti lencana kehormatan. Sungguh deh, ini sebuah kehormatan," celoteh Trump saat mengomentari kondisi terkini penularan virus Sars CoV2 di negaranya yang sudah melewati angka 1,5 juta korban positif.

"Ini merupakan penghargaan yang besar bisa menguji dan melihat sejauh mana profesionalitas petugas medis di sini," lanjutnya.

Baca juga : Legislator Sedih Pangan Lokal Dianggap Simbol Kemiskinan

Sejauh ini, AS baru melakukan tes lab untuk lebih dari 11,8 juta orang. Jumlah ini disebut maaih sangat jauh jika dibandingkan dengan Selandia Baru, Australia dan Korea Selatan.

"Jika kita menguji 14 juta orang, tentu saja kita akan menemukan jumlah kasus positif lebih banyak," ujar Trump.

"Sebenarnya, jika angka positif meningkat ini bukan hal buruk. Bagi saya ini hal yang cukup baik. Soalnya, ini artinya alat tes lab kita makin bagus," lanjutnya.

Baca juga : Harga Bawang Merah Dan Gula Pasir Tinggi, Jokowi Perintahkan Cek Lapangan

Perkiraaan peningkatan jumlah pasien positif dan korban meninggal dunia ini keluar setelah sejumlah negara bagian di AS memulai proses pelonggaran lockdown.

Sejumlah wilayah memang sengaja memepercepat melonggarkan pembatasan gerak sosial demi memutar kembali roda perekonomian yang mandek akibat lockdown. Trump sendiri berharap perekonomian di negaranya kembali normal secepatnya.

Ujaran Trump yang memandang enteng prediksi soal kematian akibat Covid-19 benar-benar 'nggak peka' bagi mereka yang sanak dan saudaranya harus meninggal dunia akibat wabah Corona.

Baca juga : Didiek Hartantyo, Bankir Yang Jadi Masinis Perusahaan Sepur

Per Selasa (19/5), Paman Sam sudah mencatat 91.600 kematian akibat virus ini. Perkiraan covid-19 Forecast-Hub di University of Massachusetts menyebut AS akan memiliki setidaknya 22 ribu pasien positif dalam 25 hari ke depan.

"Prediksi baru kasus akumulatif kematian di AS pada 13 Juni nanti menyentuh angka 113 ribu orang dengan kemungkinan korban minimum sebesar 107 ribu orang dan maksimal 121 ribu orang," jelas hasil laporan tersebut dikutip Reuters, Rabu (20/5).

Mereka merata-rata angka kematian pada 13 Juni di AS ada di 113.364. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.