Dark/Light Mode

Akibat Kembali Bersekolah, 70 Siswa Di Perancis Positif Covid

Rabu, 20 Mei 2020 17:55 WIB
Anak TK di Prancis kini bersekolah dengan menjaga jarak seperti ini. (Foto: Twitter @DeAngelisCorey)
Anak TK di Prancis kini bersekolah dengan menjaga jarak seperti ini. (Foto: Twitter @DeAngelisCorey)

RM.id  Rakyat Merdeka -
Sekolah di Perancis sudah kembali diizinkan menjalankan proses belajar-mengajar sejak pekan lalu. Namun ada ekses yang mesti ditanggung Negeri Mode itu. Sekitar 70 siswa dilaporkan positif Covid-19. 


Sebelumnya, Perancis telah menutup sekolah dan lembaga pendidikan tinggi sejak 17 Maret. Ini sebagai langkah awal menahan penyebaran virus corona. 

Hingga Senin (18/5) tercatat lebih dari 180.000 kasus positif corona di Perancis. Sebanyak 28.000 berakhir dengan kematian. 

Baca juga : Duh, Enam Pemain Liga Inggris Positif Covid-19


Padahal, pembukaan kembali sekolah dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Di antaranya, jumlah untuk kelas pra sekolah hanya diizinkan 10 siswa per kelas. Sementara untuk siswa di atasnya sebanyak 15 orang per kelas. Seluruh siswa diwajibkan memakai masker dan diminta selalu menjaga jarak dengan temannya.  

Namun baru sepekan proses sekolah berjalan, Menteri Pendidikan Jean-Michel Blanquer memberi kabar buruk. Ada 70 kasus baru Covid-19 yang melanda para siswa.  

Blanquer menyebut peristiwa ini sebagai sebuah kejadian yang "tidak dapat dihindari." "Dalam hampir semua kasus, (penularan) ini terjadi di luar sekolah," jelasnya. 

Baca juga : Anies Mau Buka Kembali Sekolah, Tapi Khusus Zona Hijau

Untuk menenangkan masyarakat Perancis, Blanquer menyatakan 70 kasus yang terjadi adalah proporsi kecil dari 1,4 juta anak yang kembali bersekolah. 

Namun ia kemudian menegaskan sekolah yang terkena dampak akan segera ditutup. Media Perancis melaporkan tujuh sekolah di Prancis Utara ditutup sebagai respon atas temuan kasus baru ini.


Sebenarnya, pembukaan sekolah masih menjadi pro kontra di Eropa. Sejumlah pihak menilai, pembukaan sekolah terlalu prematur karena jumlah kasus baru Covid yang masih lumayan tinggi. 

Baca juga : Target Penurunan Angka Stunting Terancam Pandemi Covid-19

Namun sebagian, seperti Menteri Pendidikan Perancis menilai, akan lebih berbahaya bagi siswa dalam jangka panjang jika berhenti bersekolah. "Akan ada kerusakan yang mengerikan jika kita kehilangan satu generasi anak-anak yang telah berhenti dari sekolah selama beberapa bulan," kata Blanque. 

Sementara itu, Blazenka Divjak, Menteri Pendidikan Kroasia, mengatakan pada konferensi pers bahwa tidak ada peningkatan kasus signifikan sejak sekolah-sekolah Eropa membuka pintu mereka. "Sejauh ini kami belum mendengar hal negatif tentang pembukaan kembali sekolah, tetapi mungkin terlalu dini untuk memiliki kesimpulan akhir tentang itu," tambahnya. [KRS]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.