Dark/Light Mode

Kasus Positif Corona Meroket Lagi, Korsel Dibayang-bayangi Lockdown Jilid II

Kamis, 28 Mei 2020 22:48 WIB
Kawasan Itaewon, Seoul, disemprot disinfektan. (Foto Yonhap News)
Kawasan Itaewon, Seoul, disemprot disinfektan. (Foto Yonhap News)

RM.id  Rakyat Merdeka - Korea Selatan dibayang-bayangi lockdown jilid II karena mendapati kasus positif infeksi virus corona tertinggi dalam dua bulan terakhir. Padahal, pekan ini kegiatan belajar mengajar di sekolah di seluruh Korsel dimulai kembali. Sementara kegiatan bisnis sejak awal Mei telah beroperasi.

Pusat Kendali Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 79 kasus penularan baru pada Kamis (28/5). Yaitu, 67 kasus berasal dari kawasan sekitar Seoul. Ini merupakan angka penularan terbanyak sejak April. Padahal, Korsel sudah sempat berhasil mencatatkan sebagai negara pertama yang tidak memiliki kasus positif baru dan mulai melonggarkan kebijakan lockdown sejak awal April.

Kasus positif Covid-19 di kembali meningkat setelah setelah ditemukan klaster baru penyebaran di kawasan klub malam, di Itaewon, Seoul. Penularan ini membuat pemerintah pusat kelimpungan. Pasalnya, ada lebih dari 9 juta jiwa yang tinggal di Seoul. Angka penularan dikhawatirkan membengkak jika mereka yang terpapar tidak segera dikarantina.

Baca juga : Kasus Positif Covid Melambat, Kita Harus Makin Disiplin

Menteri Kesehatan Korsel Park Neunh-hoo sudah meminta keapada semua pihak yang merasa pernah mengunjungi area klub malam, khususnya bar gay di Itaewon, untuk segera melaporkan diri agar bisa menjalani tes kesehatan.

"Jalur infeksi bisa menyebar ke ruang kerja, sekolah, tempat les hingga ruang karaoke di pusat kota. Penting bagi kita semua untuk menghentikan lingkaran penularannya," kata Park dikutip Telegraph.

Klaster penularan baru lainnya terkait gudang perusahaan e-commerce Coupang di Bucheon, sebelah barat Seoul. Di tempat itu saja terdapat 69 kasus. Wakil Menteri Kesehatan Korsel Kim Gang-lip mengatakan, sekitar 4.100 pekerja dan pengunjung yang pernah datang ke gedung diharuskan menjalani isolasi diri. Sejauh ini 80 persen karyawan sudah dites virus corona. "Kami memperkirakan jumlah kasus baru terkait dengan gudang terus meningkat. Hari ini kami menyelesaikan semua tes," ujar Kim, dikutip AFP.

Baca juga : Positif Corona, Pemimpin Gerakan Anti Lockdown Di AS Kena Batunya

Aturan jarak sosial telah diperlonggar di Korsel dan fasilitas umum serta tempat ibadah telah dibuka kembali. Hingga Kamis (28/5), Korsel mencatat ada 11.344 kasus positif virus Corona dengan 269 korban meninggal dunia. "Kalau angka penularan terus naik, kami khawatir harus kembali menerapkan lockdown," ujar Direktur KCDC Jeoung Eun-kyeong.

Jika lockdown tidak dilakukan, kegiatan warga ibu kota yang sibuk dapat meningkatkan penularan virus sehingga menyulitkan petugas medis melacak penderita Covid-19.

"Mau tidak mau kami harus kembali meminta semua orang menjaga jarak di ruang publik dan tidak berkumpul di area publik dan tempat lain," tandasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.