Dark/Light Mode

IG Live Rakyat Merdeka Bersama Al Busyra Basnur, Duta Besar RI di Ethiopia

Bangkit, Ethiopia Sudah Diperhitungkan di Afrika

Sabtu, 6 Juni 2020 05:34 WIB
Duta Besar Al Busya Basnur dan istri Weni saat IG Live dengan Rakyat Merdeka pekan lalu. (Foto KBRI Addis Ababa)
Duta Besar Al Busya Basnur dan istri Weni saat IG Live dengan Rakyat Merdeka pekan lalu. (Foto KBRI Addis Ababa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Membayangkan negara Ethiopia, pasti akan selalu teringat lagu berjudul sama yang dibawakan musisi Iwan Fals. Dalam lagu itu, digambarkan suasana mengerikan di negara tersebut. Mulai dari kekeringan hingga kelaparan. Tapi, itu dulu. Ethiopia kini jauh berubah. Bahkan jadi salah satu negara paling berkembang di Afrika.

Dalam acara Ngobrol Santuy yang ditayangkan live di akun Instagram rakyatmerdeka1999, dengan host wartawan Rakyat Merdeka Firsty Hestyarini, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur menceritakan perjalanan Ethiopia. Dari negara yang ‘mengerikan’, menjadi negara yang diperhitungkan. Terutama di kawasan Afrika.

Baca juga : Supremasi Kulit Putih dan Wabah Corona Jadi Isu Penentu Pilpres AS

Gambaran perubahan Ethiopia sedikit terlihat saat Dubes Al, biasa ia disapa, membawa kita home tour di rumah dinasnya, di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa. Ia menunjukkan keasrian lingkungan rumahnya. Jauh berbeda dengan apa yang dibayangkan sebagian masyarakat Indonesia. Rumput dan tanaman hijau tumbuh dengan baik di sekitar kediaman Dubes Al.

Dia bercerita, medio 1984-1985 memang terjadi bencana kelaparan di negara itu. Akibatnya, 1,3 juta warganya meninggal. Kelaparan, kata Al, terjadi karena musim kemarau yang berkepanjangan. Tapi, setelah itu, Ethiopia bangkit. Bangkit karena usaha sendiri. Dan juga masyarakat internasional.

Baca juga : Unisba Blitar Bidik Potensi Investasi Ethiopia dan Afrika

 

Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika Al Busyra Basnur saat berpidato di hadapan 70 tokoh pemuda Ethiopia di KBRI Addis Ababa, September tahun lalu. (Foto KBRI Addis Ababa)

Bahkan, tanaman yang biasa dijadikan bumbu seperti kunyit dan serai, hingga tanaman buah seperti alpukat, bisa berbuah cukup banyak. “Saya ada empat pohon alpukat mentega di rumah,” kata Al.

Baca juga : Dubes Al Busyra Imbau WNI di Ethiopia Waspadai Virus Corona

“Terbukti tahun 2008-2017, pertumbuhan ekonomi Ethiopia di atas 10 persen,” katanya.

Bahkan, salah satu kebangkitan itu juga ditandai dengan pembangunan Grand Ethio- pian Renaissance Dam (GERD). Proyek besar itu nantinya bakal menghasilkan listrik hingga lebih dari lima ribu megawatt. Jadi bendungan pembangkit listrik terbesar di Afrika.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.