Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
IG Live Rakyat Merdeka Bersama Al Busyra Basnur, Duta Besar RI di Ethiopia
Bangkit, Ethiopia Sudah Diperhitungkan di Afrika
Sabtu, 6 Juni 2020 05:34 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Membayangkan negara Ethiopia, pasti akan selalu teringat lagu berjudul sama yang dibawakan musisi Iwan Fals. Dalam lagu itu, digambarkan suasana mengerikan di negara tersebut. Mulai dari kekeringan hingga kelaparan. Tapi, itu dulu. Ethiopia kini jauh berubah. Bahkan jadi salah satu negara paling berkembang di Afrika.
Dalam acara Ngobrol Santuy yang ditayangkan live di akun Instagram rakyatmerdeka1999, dengan host wartawan Rakyat Merdeka Firsty Hestyarini, Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur menceritakan perjalanan Ethiopia. Dari negara yang ‘mengerikan’, menjadi negara yang diperhitungkan. Terutama di kawasan Afrika.
Baca juga : Supremasi Kulit Putih dan Wabah Corona Jadi Isu Penentu Pilpres AS
Gambaran perubahan Ethiopia sedikit terlihat saat Dubes Al, biasa ia disapa, membawa kita home tour di rumah dinasnya, di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa. Ia menunjukkan keasrian lingkungan rumahnya. Jauh berbeda dengan apa yang dibayangkan sebagian masyarakat Indonesia. Rumput dan tanaman hijau tumbuh dengan baik di sekitar kediaman Dubes Al.
Dia bercerita, medio 1984-1985 memang terjadi bencana kelaparan di negara itu. Akibatnya, 1,3 juta warganya meninggal. Kelaparan, kata Al, terjadi karena musim kemarau yang berkepanjangan. Tapi, setelah itu, Ethiopia bangkit. Bangkit karena usaha sendiri. Dan juga masyarakat internasional.
Baca juga : Unisba Blitar Bidik Potensi Investasi Ethiopia dan Afrika
Bahkan, tanaman yang biasa dijadikan bumbu seperti kunyit dan serai, hingga tanaman buah seperti alpukat, bisa berbuah cukup banyak. “Saya ada empat pohon alpukat mentega di rumah,” kata Al.
Baca juga : Dubes Al Busyra Imbau WNI di Ethiopia Waspadai Virus Corona
“Terbukti tahun 2008-2017, pertumbuhan ekonomi Ethiopia di atas 10 persen,” katanya.
Bahkan, salah satu kebangkitan itu juga ditandai dengan pembangunan Grand Ethio- pian Renaissance Dam (GERD). Proyek besar itu nantinya bakal menghasilkan listrik hingga lebih dari lima ribu megawatt. Jadi bendungan pembangkit listrik terbesar di Afrika.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya