Dark/Light Mode

Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya

Luncurkan Buku dan Berbagi Kenangan Jelang Akhir Tugas

Kamis, 25 Juni 2020 06:23 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya Luncurkan Buku dan Berbagi Kenangan Jelang Akhir Tugas

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam waktu tak lama lagi, Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya akan mengakhiri masa tugasnya di Singapura.

Banyak kenangan berkesan selama masa tugasnya. Untuk itu, Ngurah meluncurkan buku. Judulnya, “Rising 50 Then & Beyond: A Diplomat’s Journey”. Buku itu diluncurkan secara virtual yang dihadiri sejumlah rekannya sesama diplomat, Selasa (23/6).

Di awal peluncuran, Ngurah menayangkan gambar segala aktivitasnya selama menjadi Dubes di Singapura. Dalam beberapa foto terlihat Ngurah menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo, maupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Terlihat juga dia melakukan pertemuan resmi dengan sejumlah pejabat. Termasuk Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. Ngurah mengucapkan terima kasih pada Menlu Retno.

Menurutnya, selama enam tahun kepemimpinan Retno, Kemenlu berhasil menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan. Retno juga dianggap sebagai pemimpin dan rekan yang baik. Selama memimpin diplomasi Indonesia, menurut Ngurah, Retno melaksanakan politik luar negeri Indonesia, bebas-aktif, dengan sangat baik.

“Dan dalam pelaksanaannya juga sesuai dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia,” kata Ngurah.

Baca juga : Gelora Indonesia Tawarkan Gagasan RI Sebagai Kekuatan Kelima Dunia

Diplomat asal Bali itu mengaku mengutip salah satu kata-kata Retno terkait diplomasi. Menurutnya, diplomasi saat ini adalah diplomasi lintas generasi. Diplomasi yang juga melibatkan kaum muda. Diplomasi juga harus membumi.

Maksudnya diplomasi yang bertujuan untuk masyarakat dan juga nilai-nilai kemanusiaan. “Sedikit gambaran dari beliau (Menlu) yang saya tuangkan dalam buku yang saya terbitkan ini,” jelas Ngurah.

Di luar diplomasi, selama bertugas di Singapura, Ngurah mengaku memiliki beberapa hal yang membuatnya terkesan. Dan bahkan tak akan pernah dilupakannya. Salah satunya, soal pelaksanaan Pemilu 2019 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura.

Saat itu, ada sekitar 40 ribu warga negara Indonesia (WNI) yang melaksanakan hak pilihnya di KBRI. Kata Ngurah, para WNI itu sangat antuasias. Semuanya menunggu dengan tertib dan sabar.

Ngurah bercerita, para WNI melaksanakan hak pilih dengan senang hati. Ngurah mengaku sengaja menunggu di pintu keluar tempat pemilihan. Dan melihat sendiri raut kebahagiaan para warga usai mencoblos.

“Tak banyak Dubes yang mengalami pemilu dengan jumlah pemilih sebanyak itu,” katanya.

Baca juga : Lockdown Sudah Longgar, Warga Selandia Baru Tetap Waspada Tingkat Tinggi

Hal lain yang membuatnya terkesan adalah saat 6.000 pekerja migran Indonesia, bersama Retno, menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” untuknya.

Ia juga mengingat pernah olahraga jalan sehat dari pantai barat ke pantai timur Singapura. “Waktu itu bareng beberapa dubes negara lain. Tapi ada juga yang setelah jalan beberapa kilometer lalu naik MRT,” canda Ngurah.

Diplomat Luar Biasa

Peluncuran buku itu juga dihadiri mantan wakil Menlu Dino Patti Djalal. Dino mengucapkan selamat atas terbitnya buku itu. Dan berharap bisa segera membacanya. Bukan tanpa ala san Dino tertarik pada buku itu. Ia mengatakan mengenal baik Ngurah. Karena sama-sama mengawali karier di Kemenlu.

Satu hal yang diingat Dino soal Ngurah yakni, saat ia dipanggil mantan Dubes Indonesia untuk Jerman Hasyim Djalal, yang merupakan ayah Dino. Saat itu, Ngurah ditanya, apakah ingin menjadi diplomat biasa saja, atau diplomat luar biasa.

“Dan Ngurah menjawab, ingin jadi diplomat luar biasa,” tutur Dino. Dan menurut Dino, Ngurah telah menepati janjinya. Karena dilihat dari kariernya, menurut Dino, Ngurah adalah diplomat yang luar biasa.

Baca juga : Bersama AA Gym Bahas Kesuksesan Negeri Kiwi Hadapi Covid-19

Menurut Dino, Ngurah merupakan seorang diplomat yang kuat, dan juga pintar. Tugas yang diemban Ngurah, lanjut Dino, juga berbeda dengan tugas dubes-dubes Indonesia di negara lain. Itu karena kedekatan hubungan antara Indonesia de ngan Singapura.

“Satu negara yang mengetahui Indonesia dengan sangat baik adalah Singapura,” ucap Dino, yang mengenakan batik hijau.

Kedekatan hubungan Indonesia dengan Singapura bisa dibuktikan dengan adanya pertemuan rutin tahunan antara Presiden Indonesia dengan Perdana Menteri Singapura. “Hubungannya bukan lagi seperti pertemanan tapi seperti keluarga,” jelasnya.[PYB]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.