Dark/Light Mode

Tolak Pelancong AS, Tapi Terima China

Uni Eropa Cari Gara-gara Sama Trump

Sabtu, 27 Juni 2020 20:59 WIB
Mulai pekan lalu, Menara Eiffel di Paris mulai kembali dibuka setelah lebih dari seratus hari ditutup akibat Covid-19.
Mulai pekan lalu, Menara Eiffel di Paris mulai kembali dibuka setelah lebih dari seratus hari ditutup akibat Covid-19.

RM.id  Rakyat Merdeka - Uni Eropa berencana melarang para pelancong Amerika Serikat saat Benua Biru membuka diri mulai 1 Juli nanti. 

Namun mereka akan menerima pelancong dari negara yang tingkat infeksinya rendah, seperti China.

Baca juga : Aditya Mufti Mundur Dari Pilkada Banjarbaru

Keputusan yang masih harus diformalkan oleh para anggota Uni Eropa ini beresiko memicu amarah Presiden AS Donald Trump

Menurut seorang pejabat Uni Eropa, pelancong dari negara seperti AS, Rusia, dan beberapa negara lain dinilai terlalu berisiko karena tak mampu mengendalikan wabah ini. Daftar negara yang dinilai aman dibuat oleh para pejabat Uni Eropa di Brussel setelah berdiskusi soal bagaimana cara membuka bisnis dan turisme usai lockdown.

Baca juga : DPR Dukung Pemerintah Terkait Perairan Natuna

Salah satu negara yang dianggap aman adalah China. Namun daftar aman ini akan diberikan jika China juga membolehkan pelancong Eropa menuju negeri Tirai Bambu itu. 

Sebelumnya, pejabat Uni Eropa menyebut, AS hampir tak mungkin masuk list negara aman. Penyebabnya, kasus positif corona dan kematian yang terus meningkat di negeri itu. Keputusan ini dibuat meski pelancong AS jadi salah satu menyumbang devisa terbesar buat Uni Eropa. 

Baca juga : Takut Pebalap Inti Kena Corona, McLaren Cari Pebalap Cadangan

Negara lain yang masuk daftar aman adalah Australia dan Kanada. Penilaian diberikan termasuk angka kasus corona dan kredibilitas pihak kesehatan setempat yang melaporkan data kasusnya. [KRS

   
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.