Dark/Light Mode

Jamin Pembelian Sukhoi Jalan Terus

Dubes Rusia: Sanksi AS Cuma Gertak Sambal

Kamis, 9 Juli 2020 05:31 WIB
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Sebelumnya Kementerian Pertahanan menyatakan, Indonesia tak bisa sembarangan membeli atau menerima hibah alutsista dari negara lain. Termasuk dari Rusia. Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut ada berbagai pertimbangan yang harus diperhitungkan ketika hendak membeli alutsista.

“Faktor geopolitik dan geostrategis jadi pertimbangan,” ujar Dahnil. Keputusan final pembelian Sukhoi Su-35, kata Dahnil, ada di tangan Presiden Jokowi. Dia bilang, Prabowo sudah memberikan pertimbangan terkait faktor geopolitik dan geostrategi. Bukan hanya soal ketersediaan anggaran.

“Urusan ini butuh keputusan lebih tinggi. Menhan ikut perintah Presiden,” katanya.

Baca juga : Cerita Pemain Muda Persija Jalani Swab Test Saat Pemusatan Latihan

Pengalaman Pengembangan Vaksin

Rusia terus mengembangkan vaksin untuk Covid-19. Tahap uji coba yang dilakukan negara itu, telah dilakukan pada manusia. Dan, hasilnya cukup menjanjikan. Vorobieva menyatakan, vaksin yang sedang diujicoba itu diharapkan bisa selesai tahun ini.

Selain itu, Vorobieva memastikan, pihaknya siap berbagi pengalaman dengan negara mitra dan sahabat, terkait pengembangan vaksin.

Baca juga : Ancaman Reshuffle Cuma Gertak Sambel

“Kami harap uji coba selesai pada September. Artinya akhir tahun ini kami kemungkinan dapat mempunyai vaksin Covid-19,” terang Vorobieva.

Lebih lanjut, kata Vorobieva, sudah ada diskusi virtual antara perwakilan Kementerian Kesehatan kedua Negara terkait kerja sama pengembangan obat dan vaksin corona jenis baru. Kedua negara sepakat membuat Memorandum of Understanding (MoU). Serta menyusun roadmap terkait kerja sama medis melawan Covid-19.

Terkait situasi di negaranya, Vorobieva menyebut, saat ini kondisinya sudah mulai memasuki fase adaptasi kebiasaan baru. Pembatasan sosial pun mulai direlaksasi. Kurva penyebaran Covid-19 pun sudah melandai. Berdasarkan data Our World in Data, kasus harian di Rusia memang sudah menurun. Puncaknya terjadi pada pertengahan Mei dengan 10 ribu kasus. Kini, kasus harian baru menurun hingga setengahnya. 

Baca juga : Robert: Masa Warga Kami Cuma Kebagian Limbahnya

Kata Vorobieva, total kasus Covid-19 di Rusia saat ini mencapai 694.230. Sebanyak 463.880 sembuh. Dan 10.494 pasien meninggal.

Terpisah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menyebut, Indonesia bersiap memproduksi vaksin COVID-19 sendiri. Anggota tim komunikasi Reisa Broto Asmoro mengatakan, produksi vaksin tersebut akan dilakukan pada pertengahan 2021.[PYB]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.