Dark/Light Mode

Jamin Pembelian Sukhoi Jalan Terus

Dubes Rusia: Sanksi AS Cuma Gertak Sambal

Kamis, 9 Juli 2020 05:31 WIB
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. (Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Rumor pembatalan ini muncul pada Maret lalu. Salah seorang pejabat yang menolak disebut identitasnya menuturkan, AS telah menegaskan, pemerintahan Presiden Jokowi bisa kena sanksi jika terus melanjutkan kontrak dengan Rusia. 

AS memang memiliki undang-undang yang dapat menjatuhkan sanksi terhadap negara lain. Terutama negara mitra, jika kedapatan menjalin transaksi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan musuh AS.

Baca juga : Cerita Pemain Muda Persija Jalani Swab Test Saat Pemusatan Latihan

Undang-undang itu dikenal dengan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). UU itu berlaku bagi Rusia dan beberapa negara lain yang juga dianggap AS ancaman. Seperti China.

Sebagai informasi, dalam kunjungannya ke Rusia, Prabowo menemui Wakil Menhan Rusia Alexander Formin. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membicarakan hubungan bilateral dan kerja sama di berbagai bidang. Termasuk pendidikan, latihan bersama, serta kerja sama industri pertahanan.

Baca juga : Ancaman Reshuffle Cuma Gertak Sambel

Tapi, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi membantah pertemuan Prabowo dan Formin membahas secara detail rencana pembelian 11 unit Sukhoi Su-35. Meski itu adalah merupakan kunjungan kedua Prabowo ke Rusia dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

Pada awal 2020, tepatnya sebelum munculnya pandemi, Prabowo sempat melakukan kunjungan kerja ke Rusia. Dalam kunjungan tersebut, Prabowo menemui Menteri Pertahanan Sergey Shoygu di kantornya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.