Dark/Light Mode

Ditopang Kopi Dan Minyak

Top, Ekspor RI Ke Swiss Meroket Di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 15 Juli 2020 08:08 WIB
Ditopang Kopi Dan Minyak Top, Ekspor RI Ke Swiss Meroket Di Masa Pandemi Covid-19

RM.id  Rakyat Merdeka - Di masa pandemi, ekspor Indonesia ke Swiss melonjak tajam. Dalam lima bulan pertama tahun ini, yaitu Januari – Mei 2020 ekspor Indonesia naik sebesar 284% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
 
Data Swiss Federal Customs Administration mencatat peningkatan ekspor terbesar Indonesia terjadi dalam April dan Mei 2020 sebesar 670% dibandingkan bulan yang sama tahun 2019. 

Kopi dan minyak atsiri adalah diantara produk Indonesia yang mengalami kenaikan besar.  Kenaikan ekspor Indonesia ke Swiss terbesar terjadi dalam bulan Maret 2020 bila dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu untuk produk tekstil rajutan, kopi, suku cadang mesin, mebel, minyak atsiri dan kimia organik. 

Namun bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, ekspor Indonesia ke Swiss yang meningkat adalah logam mulia, alas kaki, kopi, mebel, suku cadang mesin dan minyak atsiri.

Komoditi dengan kode HS 7108 yaitu emas menyumbangkan nilai terbesar dalam ekspor Indonesia ke Swiss. 

Baca juga : ASEAN dan Belanda Eratkan Kerja Sama Lawan Covid-19

Walaupun terjadi naik turun dalam nilai ekspor emas Indonesia ke Swiss dalam lima bulan terakhir, namun angka nilai ekspornya menunjukkan trend meningkat. Ekspor logam mulia Indonesia ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 naik 198%.

Duta Besar RI Bern, Muliaman Hadad menyatakan, bahwa kenaikan ekspor beberapa produk unggulan Indonesia merupakan buah dari berbagai upaya kerja sama promosi ekonomi Indonesia yang dilakukan secara intensif di Swiss. 

Kopi dan minyak atsiri adalah produk unggulan Indonesia dalam ekspor ke Swiss selain emas. Namun kenaikan ekspor Indonesia ke Swiss di masa pandemi memang cukup besar nilainya. 

“Nilai ekspor Indonesia ke Swiss dalam lima bulan pertama 2020 ini mencapai lebih dari USD 1 miliar dolar lebih besar dari nilai ekspor Indonesia ke Swiss untuk setahun pada 2019 yang hanya USD 988 juta,” ujar Muliaman dalam keterangan tertulisnya Rabu (15/07). 

Baca juga : Omnibus Law Bisa Bangkitkan Ekonomi Di Masa Pandemi Covid

Sementara itu, impor Indonesia dari Swiss juga mengalami peningkatan dalam lima bulan pertama 2020. 

Data Swiss Federal Customs Administration mencatat, nilai impor Indonesia pada Januari -Mei 2020 mencapai USD 308 juta dengan peningkatan 74% dibandingkan periode yang sama tahun 2019. 

Impor produk farmasi, salah satu sektor yang meningkat karena upaya mengatasi penyebaran Covid 19 di Indonesia. Selain itu, mesin turbin, suku cadang dan perlengkapan elektronik dan kimia organik, instrumen optik juga memiliki angka yang lumayan tinggi.

“Dalam lima bulan pertama 2020 ini kita surplus sebesar USD 721 juta,” ujar Muliaman. 

Baca juga : Menpora Ingatkan Panduan Olahraga di Masa Pandemi Covid-19

Eks Ketua Komisioner OJK ini mengatakan, kenaikan ini merupakan bukti bahwa pandemi Covid 19 tidak menghalangi peningkatan ekspor Indonesia ke Swiss. 

Dari data diatas, terdapat peluang yang semakin luas bagi produk Indonesia, seperti kopi, minyak atsiri, alas kaki untuk dapat terus ditingkatkan ekspornya ke Swiss. 

Swiss adalah negara berorientasi ekspor. Oleh sebab itu, perdagangan luar negeri menjadi bagian penting dalam pemulihan ekonomi Swiss akibat dampak pandemi Covid 19. 

”Ini kesempatan kita untuk memanfaatkan peluang ini karena rantai pasok dari sumber lain mungkin terganggu akibat pandemi,” papar Muliaman. [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.