Dark/Light Mode

China Balas Amerika

Hari Ini, Diplomat Amrik Tinggalkan Konsulat di Chengdu

Senin, 27 Juli 2020 12:56 WIB
Seorang perempuan warga China berfoto dengan bendera China, di seberang gedung Konsulat AS di Chengdu, China. (Thomas Peter/Reuters)
Seorang perempuan warga China berfoto dengan bendera China, di seberang gedung Konsulat AS di Chengdu, China. (Thomas Peter/Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Terhitung mulai hari Senin ini (27/7), seluruh staf Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Kota Chengdu, China, segera meninggalkan gedung tersebut. Hal ini sesuai perintah pemerintah China, agar kantor perwakilan itu ditutup.

Sebelum tenggat waktu pengosongan berakhir pada pukul 10.00 waktu setempat, para staf dan diplomat AS pun terlihat membawa kotak-kotak arsip dan sejumlah kantong sampah.

Selama pengosongan berlangsung, aparat keamanan memperketat penjagaan di luar bangunan. Puluhan polisi berseragam maupun tanpa seragam berbaur dengan warga, melihat pengosongan kantor konsulat dari jalanan.

Beberapa pejalan kaki juga ada yang mengibarkan bendera China dan ada pula yang berswafoto.

Baca juga : Petugas AS Dobrak Pintu Belakang Konsulat China Di Houston

Perintah penutupan kantor konsulat AS di Chengdu merupakan reaksi Beijing terhadap AS yang melakukan aksi serupa terhadap konsulat China di Houston, pekan lalu.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan Washington memutuskan bertindak karena Beijing "mencuri" kekayaan intelektual Amrik. Namun Juru bicara Kemenlu China, Wang Wenbin, menanggapi tuduhan itu dengan mengatakan, langkah AS didasasari pada "kumpulan kebohongan anti-China".

Ketegangan antara kedua negara memang kian parah akhir-akhir ini, setidaknya terkait sejumlah topik. Antara lain pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, berulang kali berseteru dengan Beijing mengenai perdagangan dan pandemi virus corona. Washington juga mengecam pemberlakukan UU Keamanan Nasional yang kontroversial di Hong Kong.

Pekan lalu, di pengadilan AS, seorang pria Singapura mengaku bersalah, karena sudah ekerja sebagai agen China. Juga pekan lalu, empat warga China didakwa atas tuduhan penipuan visa AS karena diduga berbohong soal keanggotaan mereka di militer China.

Baca juga : Gagal Pertahankan Gelar, Messi : Kami Lemah dan Tidak Konsisten

Mayoritas dari 200 pegawai konsulat AS di Chengdu adalah pegawai lokal. Suara sorakan terdengar ketika sebuah bus berkaca gelap meninggalkan gedung pada Minggu (26/07), sebut kantor berita AFP.

Hal itu mengingatkan peristiwa ketika para diplomat China meninggalkan gedung konsulat di Houston untuk terakhirnya kalinya mereka disoraki sejumlah demonstran.

Konsulat AS di Chengdu—didirikan pada 1985—mewakili kepentingan AS di bagian barat daya China, termasuk daerah otonomi Tibet yang terdapat tekanan untuk merdeka.

Dengan sektor jasa dan industri yang berkembang, Chengdu dipandang AS sebagai daerah yang sarat peluang untuk ekspor produk pertanian, otomotif, dan mesin.

Baca juga : UMKM Harus Dapat Perhatian Khusus di Tengah Pandemi Covid-19

Setelah gedung itu ditutup, AS menyisakan empat konsulat dan satu kedutaan di daratan China. AS masih memiliki satu konsulat lainnya di Hong Kong, bekas koloni Inggris.

Adapun China masih punya empat konsulat dan satu kedutaan di AS setelah konsulat di Houston ditutup. BBC/DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.