Dark/Light Mode

Lengang Akibat Pandemi Covid-19

Prancis Terasa Makin Romantis

Kamis, 30 Juli 2020 16:33 WIB
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir

RM.id  Rakyat Merdeka - Selama masa pandemi Covid-19, Prancis ternyata terasa makin romantis.

Seperti diketahui, Prancis merupakan satu dari sekian banyak negara yang mengalami masalah penurunan jumlah turis asing. Jelas, penutupan wilayah dan pembatasan gerak secara bertahap dan ketat membuat Negeri Mode ini harus menutup diri dari wisatawan mancanegara (wisman).

Namun, negeri yang dikenal dengan suasana romantisnya ini, ternyata malah makin romantis, sejak tidak adanya wisman yang lalu lalang di spot-spot wisata di sana. Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Arrmanatha Nasir menyebut Prancis makin sepi dan “serasa milik berdua”. Karena tidak adanya turis yang berjubel menyesaki jalan dan lokasi wisata favorit di sana.

Baca juga : Kang Emil Layak Jadi Panutan

"Prancis memang negeri romantis. Dan sejak tidak ada lagi turis asing yang datang, lokasi wisata romantis seperti Menara Eiffel malah lebih romantis lho. Soalnya nggak ada antrian turis dan kerumunan orang yang berfoto-foto,” cerita dubes yang akrab disapa Tata ini, dalam acara RMInsight berjudul “Jungkir Balik Prancis Lawan Covid-19” pada Kamis siang (30/7).

Di Museum Louvre juga, lanjutnya, bisa menikmati lukisan Monalisa dengan tentram tanpa desak-desakan. Memang, meski sudah melonggarkan lockdown selama hampir sebulan, Prancis masih enggan membuka objek wisata andalan mereka, Menara Eiffel. Hal ini demi melindungi pengunjung dan petugas dari virus Corona.

Prancis mulai melonggarkan lockdown tahap kedua pada awal Juni, setelah sebelumnya telah memulai pelonggaran pada 11 Mei. Saat ini, warga sudah diperkenankan mengunjungi taman, bar, dan restoran. Dengan tetap melakukan jaga jarak. Untuk wisata, masyarakat lokal sudah diperkenankan berwisata ke pantai. Bioskop juga sudah bisa didatangi sejak akhir Juni.

Baca juga : Masa Depan Indonesia Setelah Pandemi Covid-19 Ada di Desa

Perlahan namun pasti, Prancis juga menyambut kembali traveler dari wilayah Eropa dan mempermudah mobilitas antar negara. "Pemerintah pusat membuka akses wisata sambil melihat jumlah kasus penularan kasus Corona," jelas Dubes Tata.

Biasanya, lanjut Tata, jumlah wisman yang masuk Prancis per tahunnya bisa sebanyak lebih dari 90 juta orang. "Padahal jumlah populasi Prancis hanya 60 juta. Jadi saat nggak ada wisman seperti sekarang, Prancis jadi jauh lebih lengang," tandasnya.

Hingga kini, objek wisata kerajaan bersejarah, yaitu Palace of Versailles juga akan tetap ditutup. Rencana pembukaannya belum ditetapkan sampai saat ini. (DAY)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.