Dark/Light Mode

Balas Serangan Balon Pembakar

Israel Kembali Serang Markas Hamas di Gaza

Kamis, 13 Agustus 2020 22:57 WIB
Belasan serangan alat pembakar balon yang dituding Israel berasal dari milisi Hamas, mendarat di Israel selatan, hingga memicu lebih dari 80 titik kebakaran. [Foto: Tsafrir Abayov / AP]
Belasan serangan alat pembakar balon yang dituding Israel berasal dari milisi Hamas, mendarat di Israel selatan, hingga memicu lebih dari 80 titik kebakaran. [Foto: Tsafrir Abayov / AP]

RM.id  Rakyat Merdeka - Israel kembali menyerang basis Hamas di Jalur Gaza pada Kamis (13/8).

Serangan ini, menurut Israel, sebagai balasan atas serangan Hamas berupa "balon berisi bahan yang mudah terbakar" dari wilayah Palestina ke Israel.

Sebelumnya, lusinan balon helium yang sarat bahan bakar dikerahkan dalam beberapa hari terakhir. Ini dilakukan milis Hamas, sebagai upaya menekan Israel agar meringankan blokade Jalur Gaza dan memungkinkan proyek ekonomi baru. Namun Israel menegaskan, akan menghentikan serangan Hamas tersebut.

Israel, yang mengutip ancaman keamanan dari Hamas atas blokade darat dan lautnya, sebelumnya membalas dengan menutup penyeberangan komersial utama jalur itu, dan menyerang fasilitas militer Hamas dengan pesawat tempur, helikopter penyerang dan tank.

Baca juga : Malaysia Akan Bentuk Kembali Pansus Pengadilan Syariah

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (13/8), mereka menyerang kompleks militer, infrastruktur bawah tanah dan pos pengamatan, termasuk armada laut Hamas di Gaza.

"Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap balon dengan bahan peledak dan balon berisi bahan bakar dari Jalur Gaza ke wilayah Israel dalam seminggu terakhir. Kami menganggap Hamas bertanggung jawab," kata tentara Israel.

Laporan dari Gaza mengatakan, serangan terbaru menghantam wilayah Rafah di selatan dan Beit Hanoun di utara.

Aljazeera mengutip sumber keamanan Gaza, yang mengatakan kepada kantor berita AFP, pesawat tempur Israel melakukan beberapa serangan udara di wilayah Hamas. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan parah pada beberapa infrastruktur dan kerusakan rumah warga, tetapi tidak ada yang terluka.

Baca juga : Akhirnya, Layanan Skuter Listrik Grab Wheels Kembali Beroperasi

Sebuah pesawat tempur Israel juga dilaporkan menembakkan rudal yang mendarat di sebuah sekolah yang dikelola oleh badan pengungsi PBB (UNRWA) di kamp pengungsi al-Shati, kota Gaza barat, kata seorang sumber keamanan Palestina, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Rudal tersebut tidak meledak, tapi menyebabkan kerusakan pada bagian gedung. Sumber tersebut menambahkan, bahwa sekolah itu kemudian ditutup. Tidak jelas apakah ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.

Menanggapi serangan ini, Juru Bicara Hamas, Fawzi Barhoum menyatakan, Hamas mengecam serangan ini. "Kebijakan agresif ini bertujuan memperburuk krisis yang dialami rakyat kami di Gaza. Untuk melumpuhkan kehidupan sehari-hari mereka dan mengganggu upaya memerangi virus Corona. Sementara dunia internasional dan negara-negara tetangga kami hanya diam," cetusnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah bahan peledak yang diikat ke balon dan layang-layang, pertama kali muncul sebagai senjata warga Gaza selama aksi protes pada 2018. Ketika “senjata” Hamas itu melayang melintasi perbatasan Israel, menyebabkan kebakaran hebat di wilayah pertanian Israel.

Baca juga : Amankan Panen Raya, Petani Jember Berhasil Kendalikan Wereng

Pemerintah Israel mengatakan, sejak Selasa (11/8) lalu, lusinan senjata balon yang diluncurkan ke Israel selatan telah memicu lebih dari 80 titik kebakaran. RUS

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.