Dark/Light Mode

Ikut Cawe-cawe Pilpres Amerika Serikat

Hacker Rusia Serang Tim Kampanye Biden

Jumat, 11 September 2020 05:42 WIB
Joe Biden saat kampanye di Delaware, awal September. (Foto Alex Wong/Getty Images/Politico)
Joe Biden saat kampanye di Delaware, awal September. (Foto Alex Wong/Getty Images/Politico)

RM.id  Rakyat Merdeka -  

Hacker yang diduga didukung Rusia, menyerang dan mencoba menyusup ke tim kampanye calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden. Informasi itu disampaikan perusahaan perangkat lunak komputer, Microsoft. Perusahaan ini mengidentifikasi, peretas (hacker) kemungkinan terkait dengan Pemerintah Rusia.

Baca juga : Posisi Trump Makin Terjepit

Upaya peretasan itu menargetkan staf dari SKDKnickerbocker yang berbasis di Washington, AS. Sejak dua bulan terakhir, perusahaan komunikasi itu bekerja sama dengan Biden untuk menyusun strategi kampanyenya.

Dan, perlu diketahui, Direktur Pelaksana SKDKnickerbocker Anita Dunn adalah direktur komunikasi Gedung Putih selama masa kepresidenan Barack Obama. Dan saat ini dia melayani kampanye Biden sebagai penasihat senior.

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Tingkatkan Kinerja Pelaksanaan APBN

Seseorang yang mengetahui upaya peretasan tersebut mengatakan, peretas gagal mendapatkan akses ke jaringan perusahaan. “Mereka tidak berhasil disusupi,” kata sumber tersebut, dikutip Reuters. Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait kasus tersebut. Saat dimintai keterangan, Wakil Ketua SKDKnickerbocker Hilary Rosen menolak berkomentar.

Upaya peretasan itu dilakukan setelah intelijen AS memberikan peringatan. Bahwa ada upaya intervensi asing pada pilpres November mendatang. Sebelumnya, dalam investigasi khusus yang dilakukan mantan penasihat khusus dan komite intelijen Senat AS Robert Mueller menyimpulkan, bahwa ada intervensi Rusia pada pilpres AS 2011.

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Serius Tangani 99 Warga Rohingya Yang Terdampar di Aceh

Mueller juga sudah mengingatkan, akan ada intervensi Rusia pada kampanye Pilpres kali ini. Tidak dijelaskan secara detil, apakah Biden memang menjadi target peretasan tersebut. Atau apakah para peretas mengincar target lain yang merupakan klien dari perusahaan tersebut. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.