Dark/Light Mode

Kritik Pemerintah dan Kerajaan

Puluhan Ribu Rakyat Thailand Tumpah ke Jalanan

Sabtu, 19 September 2020 23:48 WIB
Puluhan ribu pengunjuk rasa pro-demokrasi bertahan hingga Sabtu (19/9/2020) malam di Sanam Luang, Bangkok, Thailand. [Foto: AP / Gemunu Amarasinghe]
Puluhan ribu pengunjuk rasa pro-demokrasi bertahan hingga Sabtu (19/9/2020) malam di Sanam Luang, Bangkok, Thailand. [Foto: AP / Gemunu Amarasinghe]

 Sebelumnya 
Peringatan Kudeta

Tanggal 19 September di Thailand diperingati sebagai hari kudeta terhadap Perdana Menteri Thaliand saat itu, Thaksin Shinawatra pada 2006, sebagai tokoh yang dikenal populis.

Baca juga : Kementan Dukung Kalbar Gerakan Pengendalian Hama Ramah Lingkungan

Tak heran, di antara para pengunjuk rasa, banyak yang mengenakan baju merah, simbol para pendukung Thaksin.

“Saya di sini demi memperjuangkan masa depan anak dan cucu saya. Saya berharap pada saat saya mati, mereka akan bebas,” kata Tasawan Suebthai, 68 tahun, yang juga mengenakan baju merah dengan jimat di lehernya, yang dia harap bisa menangkal peluru.

Baca juga : Prit!! Operasional Keramaian Kabupaten Bogor Hanya Sampai Pukul 19.00

Pihak militer yang selama ini mengklaim sebagai pembela Kerajaan Thailand dan stabilitas nasional, telah beberapa kali melakukan tindak keras berdarah terhadap pengunjuk rasa. Setidaknya sejak berakhirnya monarki absolut pada 1932, serta terlibat dalam 13 kali kudeta.

Sementara PM Prayuth mengatakan, pemerintah mengizinkan aksi-aksi demonstrasi. Namun tuntutan agar dilakukannya reformasi monarki jelas tidak bisa diterima.

Baca juga : KPK Tahan Eks Kabid Pengadaan dan Pengembangan BKD Subang Heri Tantam Sumaryana

Namun salah seorang mahasiswa yang ikut aksi ini, Waan, (20 tahun) menyatakan, sudah waktunya sistem kerajaan direformasi. "Ini masalah yang sudah lama disembunyikan. Ini tidak boleh dilanjutkan!" cetusnya.

Para pengunjuk rasa juga menuntut penghapusan undang-undang lese majeste, yang melarang kritik terhadap kerajaan. Mereka juga menuntut dikuranginya kekuatan konstitusional raja dan kendali atas kekayaan istana dan militer. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.