Dark/Light Mode

Sambangi Vatikan

Besok Pagi, Jusuf Kalla Bertemu Paus Fransiskus

Kamis, 22 Oktober 2020 20:17 WIB
Jusuf Kalla (Kiri) didaulat sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity yang akan berdiskusi dengan Paus Pransiskus. (Istimewa)
Jusuf Kalla (Kiri) didaulat sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity yang akan berdiskusi dengan Paus Pransiskus. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden RI ke-10 & 12 Jusuf Kalla dijadwalkan akan bertemu dengan Paus Fransiskus terkait Zayed Award for Human Fraternity di Roma, Italia, Jumat (23/10) pagi waktu setempat.

Jusuf Kalla merupakan salah satu dari Dewan Juri Zayed yang akan berdiskusi dengan Paus tentang kriteria utama. Misalnya, komitmen dan perbuatan seseorang dalam bidang kemanusiaan, persaudaraan dan solidaritas kemanusiaan.

Menurut rencana, seluruh Dewan Juri yang berjumlah 5 orang akan beraudiensi dengan Paus Fransiskus, di Ruangan Pribadi Paus di Tahta Suci Vatikan.

Baca juga : Hizbullah: Ogah Tinggalkan Irak, Pasukan AS Bakal Terus Diserang

Dalam pertemuan tersebut, para Dewan Juri dan Panitia Zayed Award for Human Fraternity diagendakan meminta pandangan Paus Frasiskus tentang Toleransi, Kemanusiaan dan Persaudaraan antar sesama, untuk dijadikan rujukan dewan juri menilai para nominator.

Dewan Juri juga akan beraudiensi dengan Grand Sheikh Al Azhar - Sheikh Ahmad At -Thayyib di Kairo, Mesir, untuk meminta pandangan yang sama, seperti pertemuan dengan Paus Fransiskus.

Sehari sebelumnya, pertemuan pertama Dewan Juri dimulai jam 11 pagi. Pembicaraan menyangkut jadwal proses, evaluasi dan keputusan juri tentang calon-calon penerima penghargaan. Mulai september 2020, dan diumumkan tanggal 4 februari 2021.

Baca juga : Satgas Pastikan Vaksin Aman Buat Masyarakat

Selain Jusuf Kalla, nama-nama yang menjadi Dewan Juri adalah mantan Presiden Afrika Tengah Catherine Samba Panza, dan mantan Wakil Sekjen PBB sekaligus Penasehat Khusus Sekjen untuk Pencegahan Genosida Adama Dieng.

Juga ada Kardinal Dominique Mamberti dari Pengadilan Tertinggi Apostolic Signatura, serta Michaelle Jean yang merupakan Gubernur Jenderal ke-27, Panglima Tertinggi Kanada. Dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, Mohamed Mahmoud Abdulsalam.

Pertemuan di Vatikan ini merupakan yang kedua bagi para dewan juri dan panitia Zayed Award for Human Fraternity, membicarakan mengenai kriteria penilaian bagi calon nominator.

Baca juga : Ketimbang Cuci Tangan dan Pakai Masker, Jaga Jarak Memang Lebih Sulit

Sebelumnya, pada pertengahan september yang lalu, dewan juri melakukan pertemuan virtual.

Zayed Award for Human Fraternity dicetuskan dari hasil kesepakatan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar, Dr Ahmed At-Tayyeb yang telah menandatangani dokumen bersejarah, Deklarasi Abu Dhabi, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, pada awal bulan Februari 2019.

Deklarasi yang disebut "Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan" itu berupaya mendorong  hubungan yang lebih kuat antar umat manusia. Di samping mempromosikan hidup berdampingan antara umat beragama, untuk melawan ekstremisme dan dampak negatifnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.